jpnn.com, JAKARTA - BUAH naga, juga dikenal sebagai pitahaya atau pir stroberi, adalah buah tropis yang dikenal karena kulitnya yang merah cerah dan daging buahnya yang manis serta berbintik-bintik.
Tampilannya yang unik dan kekuatan makanan super yang diakui telah membuatnya populer di kalangan pecinta kuliner dan yang sadar akan kesehatan.
BACA JUGA: Bolehkah Penderita Asam Lambung Mengonsumsi Buah Naga?
Berikut ini beberapa manfaat buah naga, seperti dilansir laman Genpi.co.
1. Menyehatkan saluran cerna
BACA JUGA: Manfaat Buah Naga bagi Penderita Diabetes dan Jantung
Buah naga merupakan salah satu buah yang kaya akan kandungan serat.
Kandungan ini diketahui baik untuk melancarkan buang air besar dan menyehatkan saluran pencernaan.
BACA JUGA: 4 Tips Kendalikan Kolesterol Tinggi Secara Alami
Tak hanya itu, serat prebiotik dalam buah naga juga bisa mendukung pertumbuhan bakteri baik di dalam usus dan mencegah masalah kesehatan pada saluran cerna, seperti diare dan konstipasi.
2. Mengatasi kolesterol tinggi
Tak hanya menyehatkan saluran pencernaan, kandungan serat dalam buah naga juga bisa mengurangi penyerapan kolesterol, sehingga mampu menurunkan kadar kolesterol di dalam tubuh.
Selain itu, buah naga juga mengandung betalain, salah satu jenis antioksidan yang membuat daging buah ini berwarna merah.
Antioksidan betalain diketahui mampu menjaga kolesterol baik (HDL) dalam tubuh agar kadarnya tetap normal.
3. Mengontrol gula darah
Beberapa penelitian menunjukkan buah naga bisa mengendalikan gula darah dengan cara memperbaiki sel-sel pankreas yang rusak, sehingga produksi hormon insulin pun meningkat.
Meski demikian, penelitian tersebut masih terbatas pada uji coba di laboratorium.
Oleh karena itu, efektivitas buah naga untuk mengontrol gula darah masih perlu diteliti lebih lanjut.
4. Menjaga tekanan darah tetap stabil
Manfaat buah naga lainnya adalah menjaga tekanan darah tetap stabil.
Buah naga kaya akan kandungan serat, kalium, dan antioksidan yang berperan dalam menurunkan tekanan darah.
Dengan demikian, buah naga baik dikonsumsi oleh orang yang menjalani isolasi mandiri.(genpi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Fany