jpnn.com, JAKARTA - Berinvestasi tidak mudah, tetapi juga tidak sulit. Namun, harus memiliki perhitungan agar meraih keuntungan.
Tidak jarang hal itu membuat sebagian dari orang urung berinvestasi.
BACA JUGA: Ekonom Sebut Keuntungan Investasi Kripto Bisa untuk Beli Rumah
Siapa sangka ada hal-hal yang justru memberikan nilai yang cukup menggiurkan di masa mendatang.
Barang-barang yang menjadi koleksi itu bisa saja menjadi sumber investasi.
BACA JUGA: Dicatut untuk Investasi Bodong, Partai Gelora Akan Laporkan Akun Ini ke Bareskrim
Adapun barang tersebut adalah
1. Lukisan atau Barang Seni
Lukisan merupakan instrumen alternatif yang bisa dijadikan sebagai barang koleksi untuk dinikmati keindahannya, tetapi ternyata bisa kembali dijual dengan harga cukup tinggi.
BACA JUGA: Bappenas Ungkap Tren Terkini Investasi, Ternyata
Untuk menaikkan harga lukisan, tergantung reputasi pelukis dan komunitasnya.
Salah satu contohnya, karya Leonardo Da Vinci yang pada 2017 lalu terjual seharga Rp 6,12 triliun oleh sebuah rumah lelang Sotheby's.
2. Tas
Bagi kaum hawa memiliki tas bermerek adalah hal yang menyenangkan. Pasalnya. selain bisa dipakai untuk menghadiri acara-acara khusus, berkelas, atau pun bergengsi, tas-tas sekelas Gucci, Hermes, Dior, Chanel, Louis Vuitton, juga kerap kali dijadikan sebagai instrumen investasi.
Sebuah survei dari Baghunter melaporkan laju investasi tas ini bisa dua kali lipat melebihi kenaikan instrumen investasi emas dalam kurun waktu 10 tahun.
3. Mainan (Diecast/Action Figure)
Diecast atau action figure tak bisa dianggap remeh sebagai salah satu instrumen investasi apabila kita tahu pasarnya.
Contohnya saja diecast milik Hot Wheels bisa dibanderol cukup mahal.
Hot Wheels Pink, Rear keluaran 1969 yang terjual seharga Rp 2,45 miliar.
4. Sepatu
Sepatu merupakan salah satu instrumen berinvestasi khususnya di kalangan milenial. Tren hypebeast sepatu-sepatu seakan menemukan kelasnya tersendiri seperti merek Air Jordan hasil kolaborasi Nike dengan Michael Jordan pada 1985.
Sepatu itu bahkan laku seharga Rp 8,2 miliar pada 2020 lalu. Hampir sama seperti berinvestasi pada pasar saham keuntungannya. (mcr10/jpnn)
Redaktur : Elvi Robia