jpnn.com, SURABAYA - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Suhardi Alius mengatakan perguruan tinggi harus bisa melindungi generasi mudah agar tidak mudah terpengaruh radikalisme yang mengarah kepada terorisme.
Suhardi menyampaikannya saat memberikan kuliah umum di hadapan sekitar 600 orang yang terdiri dari para rektor dan pengelola perguruan tinggi di Jawa Timur, mahasiswa beserta civitas akademika di Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jawa Timur, Selasa (24/7).
BACA JUGA: Ketum MUI Tak Mau Indonesia Jadi Khilafah, Ini Alasannya
“Mahasiswa akan menjadi generasi penerus bangsa Indonesia sehingga harus betul-betul kita siapkan mereka dengan baik. Jangan sampai karena nila setitik rusak susu sebelanga karena hal-hal yang salah dari yang dia dapatkan,” ujar Suhardi.
Dalam kesempatan itu, Suhardi menyampaikan materi yang sangat mendasar dan mudah dipahami.
BACA JUGA: Pencegahan Radikalisme Bakal Masuk Kurikulum Pendidikan
“Kami berikan challenge bagaimana terapi yang pas, bagaimana generasi muda penerus yang akan memimpin bangsa di masa depan ini punya kemampuan memilah dan memilih informasi yang masuk,” tambah Suhardi.
Dia juga mengajak seluruh elemen merapatkan barisan untuk menghadapi realitas pembangunan.
BACA JUGA: Saran Bamsoet Atasi Radikalisme di Masjid Lembaga Pemerintah
Dengan demikian, seluruh komponen masyarakat dapat membangun bangsa ini dengan baik.
“Mari kita kembali ke jati diri bangsa kita. Kita kuatkan sehingga kita bisa mempertahankan eksistensi NKRI yang kita cintai ini,” ujar mantan Wakapolda Metro Jaya itu.
Sementara itu, Rektor UPN Veteran Jawa Timur Teguh Soedarto mengatakan, perguruan tinggi harus bebas dari radikalisme.
“Oleh karena itu, kami memanggil dan mengundang dengan hormat Bapak Kepala BNPT untuk memberikan ceramah umum yang saya yakini punya manfaat yang sangat besar sebagai lembaga pendidikan tinggi,” ujar Teguh. (jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sinergi Antarnegara Mutlak Untuk Memberangus Radikalisme
Redaktur & Reporter : Ragil