jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin menyesalkan peristiwa pemaksaan penggunaan jilbab pada siswi nonmuslim di SMKN 2 Padang, Sumatera Barat.
Azis menilai hal itu akan menimbulkan rusaknya kebinekaan dalam kehidupan keseharian di tengah masyarakat.
BACA JUGA: Sekolah Paksa Siswi Nonmuslim Pakai Jilbab, Kepsek Bilang Begini
Terlebih lagi, kata dia, SMKN tersebut bukan sekolah yang berbasis keagamaan seperti Madrasah Aliyah ataupun pesantren, yang merupakan tempat pendidikan khusus bagi umat Muslim dalam menimba ilmu pendidikan di jenjang menengah atas.
"Jangan sampai ini terulang kembali di dunia pendidikan umum karena ini akan menyebabkan psikologis anak terganggu dan merampas hak asasi anak," kata Azis, Minggu (24/1).
BACA JUGA: Perbuatan Pensiunan PNS Ini Merusak Generasi Bangsa
Azis mengapresiasi kepala SMKN 2 Padang yang langsung melakukan klarifikasi dan meminta maaf kepada siswi dan orang tua murid serta masyarakat, terkait tenaga pendidik yang melakukan pemaksaan tersebut.
"Tentunya setiap manusia memiliki kesalahan, karena kesempurnaan hanyalah milik Tuhan. Mari kita hargai dan selesaikan polemik ini, tanpa harus memperpanjang dan menyebabkan perpecahan," ungkapnya.
BACA JUGA: Ujang Sahri Masih Menaruh Dendam kepada Deri, Jujun Terlibat, Mengerikan
Politikus Partai Golkar itu mengajak seluruh masyarakat belajar dari peristiwa ini untuk hidup saling menghargai dan menghormati dalam hidup berdampingan dengan mengedepankan kebinekaan meskipun terdapat perbedaan suku, agama dan ras.
"Persatuan dan kesatuan harus kita kedepankan. Jangan sampai ada perpecahan karena adanya perbedaan pandangan dan keyakinan. Perbedaan itu indah kalau kita dapat berpikir positif dan mengedepankan arti dari nilai-nilai Bineka Tunggal Ika," tutupnya. (boy/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur & Reporter : Boy