jpnn.com, MANADO - Kebiasaan mengunggah foto anak di medsos bahkan kerap kali berlangsung semenjak buah hati masih di dalam kandungan. Foto saat bunda hamil.
Perilaku suka menggunakan foto anak di medsos yang dikenal dengan istilah narsis itu, telah menjadi kebiasaan baru orangtua di era digital. Namun tak banyak yang menyadari, terlalu sering narsis dengan memajang foto anak di medsos, ada bahaya yang tersembunyi.
BACA JUGA: Body Shaming: Bilang Kamu Gendut Bisa Kena 9 Bulan Penjara
Beberapa di antaranya adalah bahaya paedofil (gangguan kepribadian berupa ketertarikan seksual terhadap anak-anak), sampai kemungkinan penculikan.
Diungkapkan Hanna Monareh MPsi, Psikolog Klinis, mengunggah foto anak di medsos sebenarnya tidak masalah. Pasalnya setiap orang punya cara tersendiri menyimpan kenangan termasuk di-upload ke medsos. “Pemikiran kita sering kali bahwa kalau hanya simpan di ponsel bisa hilang,” sebut Monareh, seperti diberitakan Manado Post (Jawa Pos Group).
BACA JUGA: Warning Bu Mega untuk Kader PDIP Pengguna Medsos
Namun ia menyarankan agar foto-foto anak yang diposting, tetap dijaga privacy-nya. “Orangtua harus lebih beredukasi dalam memposting, misalnya nama sekolah, tempat tinggal anak, diharapkan tidak terekspose di media sosial,” tegasnya.
Ia mengungkapkan, kejahatan lewat media sosial saat ini semakin meningkat. “Para pelaku pedofilia ada di sekitar kita, bahkan orang terdekat kita. Sehingga peran orangtua dalam mengedukasi anak itu sangat penting,” ujarnya.
BACA JUGA: Ferry Salim, Viral Gara-Gara Melawak di Medsos
“Terus komunikasi penyampaian bahasa harus melihat perkembangan anak. Anak-anak juga harus dilatih untuk menjaga diri mereka sendiri,” pungkas Ketua Ikatan Psikolog Klinis Sulawesi Utara ini.
Kabid Humas Polda Sulut Kombes Pol Ibrahim Tompo menyebutkan, teknologi dan internet merupakan pisau bermata dua. Oleh karena itu seseorang harus bisa bijak menggunakannya.
“Sedangkan dalam urusan konsumsi teknologi oleh anak-anak, orang tua dirasa cukup bertanggung jawab untuk bisa menjaga anak-anak mereka bersosialisasi di dunia maya,” tandas Tompo, mantan wadireskrimsus Polda Maluku Utara. (MP)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bawaslu Pelototi Akun Penebar Kampanye Hitam di Medsos
Redaktur & Reporter : Soetomo