jpnn.com - MAKASSAR — Mimpi PSM Makassar masuk papan Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 atas dinilai terlalu berat.
Bahkan, harapan PSM yang kini tertahan di papan tengah klasemen sementara untuk meraih juara, sudah terkubur.
BACA JUGA: Kejurnas Atletik Piala Panglima TNI Resmi Dibuka
Asa untuk finis di papan atas pun menemui jalan terjal. Rentetan hasil buruk menjadi penyebabnya.
Tersisa delapan laga yang harus dijalani PSM sebelum musim berakhir. Di antaranya, ada tiga laga kandang.
BACA JUGA: Isi Hari Libur, Skuad Arema Ziarah ke Makam Suharno
Selebihnya, tim asuhan Robert Alberts ini bekerja keras membawa pulang poin dari laga away.
PSM berada di peringkat 10 dengan torehan 36 poin. Dengan kondisi pemain saat ini, mustahil PSM meraih poin penuh di setiap laga yang dijalani.
BACA JUGA: Hariono Menyesal Tak Bisa Turun Hadapi Persija
Mendapatkan 14 poin dari delapan laga tersisa menjadi target realistis. Setidaknya Pasukan Ramang finis dengan raihan 50 poin.
Pengamat sepak bola Sulsel, Ali Baba menilai kans PSM menembus lima besar cukup sulit tercapai.
Selain selisih poin yang amat berjarak, PSM juga akan menemui lawan-lawan kuat.
“Berhasil finis di papan tengah itu sudah cukup. Sebab untuk bisa finis di lima besar, menjadi hal yang sulit untuk dicapai,” ujar Ali seperti diberitakan Fajar (Jawa Pos Group) hari ini.
Usai melawan Persiba Balikpapan di Stadion Persiba pada, 5 November, berturut-turut Pasukan Ramang menjajal ketangguhan tim yang kini menghuni papan atas TSC.
Di antaranya, Madura United, Bhayangkara FC, dan Mitra Kukar.
Disusul dua tim papan bawah yang belakang mulai menemukan bentuk permainan terbaiknya, Gresik United dan Bali United.
Adapun di pertandingan pamungkas, PSM kembali berjumpa dengan dua tim besar, Persipura dan Persija.
Ali menambahkan, belakangan ini Robert juga terlihat kesulitan menemukan komposisi pemain yang bagus.
Itu menjadi hambatan besar untuk meraih poin maksimal.
Setidaknya bagi CEO PT PSM Munafri Arifuddin, PSM harus mampu menyapu bersih kemenangan di semua laga kandang yang tersisa.
“Untuk laga away, kita harus menghindari yang namanya kekalahan. Apapun nanti targetnya, baik itu menang atau seri, bergantung kekuatan lawan yang akan dihadapi.”
“Intinya kita selalu realistis menyikapi segala situasi,” tandas pria yang akrab disapa Appi itu. (rdi/yuk/ray/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Riedl Terapkan Strategi Sendiri, tapi Bukan Bertahan Maupun Menyerang
Redaktur : Tim Redaksi