jpnn.com, JAKARTA - Startup Jangjo memperoleh seed funding atau pendanaan awal dari Darmawan Capital.
Jangjo merupakan sebuah platform manajemen sampah, yang menghubungkan semua stakeholder pemilahan sampah.
BACA JUGA: Fairuz A Rafiq: yang Bilang Omicron Cuma Kayak Flu Saja, Salah Banget
Tujuannya yakni menciptakan solusi manajemen sampah yang berkelanjutan dengan konsep sirkular ekonomi.
“Permasalahan utama sampah di Indonesia, karena stakeholder tidak terintegrasi. Melalui teknologi Jangjo, kami dapat menghubungkan stakeholder untuk memberikan solusi permasalahan sampah secara efektif," ujar Nyoman Kwanhok, Co-Founder & CEO Jangjo.
BACA JUGA: Pakar dan Ahli Gizi: Konsumsi Air yang Berkualitas dari Sumber Berkelanjutan
Stakeholder yang dimaksud adalah penghasil sampah (warga), pengangkut sampah (operator), tempat singgah sampah sementara (hub), pengolah sampah (industri).
Jangjo saat ini memiliki dua layanan utama, yakni edukasi pemilahan dan pengangkutan sampah terpilah untuk wilayah Jakarta.
BACA JUGA: Gelar Operasi Pasar, PTPN Group Salurkan 2,75 Juta Liter Minyak Goreng
Warga yang telah teredukasi untuk memilah sampah, dapat menggunakan jasa penjemputan sampah terpilah untuk nanti didaur ulang oleh industri.
Saat ini Jangjo dapat menyalurkan 55 macam produk untuk didaur ulang, termasuk sterofoam, kaca beling, dan bahkan minyak jelantah.
Warga pun akan mendapatkan berbagai macam hadiah setiap proses pengambilan sampah terpilah ini, mulai dari saldo e-wallet, sampai minyak goreng baru.
Melalui investasi ini Jangjo menargetkan untuk meningkatkan proses daur ulang hingga 20 kali lipat, serta menciptakan ekosistem sirkular.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy