jpnn.com, MANILA - Pelatih Timnas Indonesia U-23 Indra Sjafri ditunjuk sebagai anggota Komite Teknik Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) periode 2019-2023 yang diketuai Kohzo Tashima (Jepang) bersama 14 nama lain dari berbagai negara.
Selain Indra, wakil lain dari kawasan ASEAN di komite tersebut yaitu Withaya Laohakul dari Thailand.
BACA JUGA: Timnas Indonesia vs Vietnam: Indra Sjafri Terbata-bata, Teringat Makam Orang Tua
Indra Sjafri berjanji membawa isu kualitas pelatih Asia Tenggara ke KAFC.
"Saya ingin membawa isu peningkatan pelatih Asia Tenggara di masa depan ke AFC," ujar Indra di Kompleks Olahraga Rizal Memorial, Manila, Filipina, Senin (9/12).
BACA JUGA: Timnas Indonesia vs Vietnam, Indra Sjafri: Tim Dokter Harus Bekerja Keras
Pria asal Sumatera Barat tersebut memiliki keinginan para juru taktik Asia Tenggara bisa berjaya di negaranya sendiri.
Diharapkan di tahun-tahun berikutnya semakin sedikit negara-negara di kawasan ASEAN yang memercayakan tim nasionalnya ke pelatih asing.
BACA JUGA: Jelang Laga Final Kontra Vietnam, Pemain Timnas Indonesia U-23 Dilarang Makan Makanan Ini
Menurut Indra, Indonesia sudah melakukannya yaitu untuk timnas usia muda yaitu U-16, U-19 dan U-22. Hasilnya tidak mengecewakan, di mana timnas U-16 asuhan Bima Sakti lolos ke Piala Asia U-16 2020, timnas U-19 yang ditangani Fakhri Husaini melaju ke Piala Asia U-19 2020 dan timnas U-22 yang ditanggung jawabi Indra Sjafri menjadi juara di Piala AFF U-22 2019.
Indra juga mengantar skuatnya ke final sepak bola putra SEA Games 2019 menghadapi Vietnam yang digelar pada Selasa (10/12) di Stadion Rizal Memorial, Manila, Filipina, mulai pukul 20.00 waktu setempat atau 19.00 WIB.
"Keuntungan Indonesia di SEA Games adalah memiliki pelatih dari negara sendiri," kata dia.
Sebelum tahun 2019, terakhir kali Indonesia lolos ke final SEA Games adalah pada tahun 2013, di mana kala itu Garuda Muda bertemu Thailand di babak pamungkas dan kalah 0-1.
Timnas Indonesia pun memiliki kesempatan besar untuk mencicipi medali emas sepak bola putra SEA Games untuk pertama kali sejak tahun 1991. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Soetomo