jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim kembali menjanjikan posisi strategis untuk para guru penggerak. Menurut dia, semua guru penggerak di seluruh Indonesia ke depannya akan diprioritaskan menjadi kepala sekolah yang hebat.
"Semua guru penggerak akan dipersiapkan mengisi jabatan kepala sekolah," kata Nadiem Makarim saat kunjungan kerja di Kalimantan Utara, Kamis (10/3).
BACA JUGA: Kunker ke Tarakan, Nadiem Makarim Menginap di Rumah Guru Penggerak
Dia menjelaskan, janji tersebut bukan main-main karena sudah dibuktikan dengan regulasi terbaru yang dikeluarkan Kemendibudristek. Di dalam Peraturan Mendikbudristek Nomor 40 Tahun 2021 tentang Penugasan Guru Sebagai Kepala Sekolah mengakomodasi guru penggerak menjadi kepsek.
“Guru penggerak tidak akan berdampak besar kalau lulusan-lulusan program ini tidak segera dijadikan kepala sekolah. Karena itulah kuncinya perubahan yang kita cita-citakan bersama ini akan tercapai,” ucap Menteri Nadiem.
BACA JUGA: Nasib Guru Honorer Lulus PG Tanpa Formasi PPPK Mulai Ada Titik Terang, tetapi
Selain itu, lanjutnya, melalui program ini, Kemendikbudristek ingin mencari guru yang benar-benar memiliki keberpihakan terhadap murid. Guru penggerak akan melakukan apa pun untuk kebaikan murid.
Nadiem mengaku mencari orang-orang yang tidak memprioritaskan administrasi. Justru, yang perlu dipikirkan adalah apa yang terbaik untuk murid.
BACA JUGA: Kabar Gembira dari Nadiem Makarim untuk Calon Pelamar PPPK Guru 2022, Siap-Siap ya
Untuk daerah tertinggal, terdepan, terluar (3T), Menteri Nadiem mengatakan keberadaan program guru penggerak sangat penting untuk membawa perubahan di daerahnya.
“Perubahan yang bisa dibawa oleh guru penggerak di daerah 3T pasti akan lebih besar lagi dampak positifnya. Untuk itu, program ini jauh lebih penting bagi daerah di 3T,” ucap Menteri Nadiem.
Senada itu, Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kemendikbudristek, Iwan Syahril, menyampaikan, pemimpin pendidikan harus fokus meningkatkan pembelajaran. Di sisi lain, guru penggerak harus mampu menggerakkan guru dan komunitas di sekitarnya.
“Pemimpin harus bentuk tim yang menguatkan dan saling melengkapi. Harus bisa berkolaborasi. Yang kami inginkan guyubnya,” terang Dirjen Iwan. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bertemu Para Kepala Daerah Se-Kaltara, Nadiem Makarim Minta Dukungan
Redaktur : Adil
Reporter : Mesya Mohamad