JAKARTA - Melalui operasi tahap kedua yang dilakukan pada pekan lalu, tim dokter Rumah Sakit Anak dan Bunda (RSAB) Harapan Kita berhasil memasukkan seluruh jantung Siti Arrahmah, bayi penderita Ectopia Cordis (jantung di luar tubuh) ke dalam rongga dada yang tadinya baru dimasukkan 50 persen pada operasi pertama.
‘’Sekarang jantungnya (Siti Arrahmah) sudah masuk seluruhnya ke dalam rongga dada setelah melalui operasi tahap kedua Selasa (27/9) pekan lalu,’’ ujar Ketua tim dokter yang menangani Siti dr Rudy Firmansyah dalam jumpa pers di RSAB Harapan Kita, Jakarta, Senin (3/10).
Meskipun demikian, ternyata keberhasilan itu menyisakan masalah tersendiri, sebab dokter harus membuang sebagian tulang iga dan tulang dadanya yang tentu saja akan membuat pernapasannya bermasalah saat bayi itu hingga tumbuh dewasa.
‘’ Ini (jantung) pada operasi pertama kan tidak bisa dimasukkan seluruhnya ke dalam, karena tidak cukup ruangNamun ketika tulang iga dan tulang dadanya diambil, baru jantungnya bisa masuk ke dalam
BACA JUGA: JK: Kebijakan Ekonomi yang Salah Picu Konflik Sosial
Memang pernapasannya akan teganggu dengan di buangnya sebagian tulang iga dan dadanya itu, tapi itu adalah pilihan terbaik kita,’’ terang Rudi yang saat itu di dampingi langusng oleh Dirut RSAB Harapan Kita, Hermien wijayati.Pilihan dokter untuk mengambil putusan tersebut kata Rudi bukan tanpa alasan, tapi sudah dipertimbangkan secara matang
BACA JUGA: Olly Akui Setujui Alokasi Dana PPIDT
“Jika jantungnya tetap dibiarkan berada di luar tubuh, risiko infeksinya sangat tinggi,’’ jelas dia.Rudy menyatakan bahwa secara umum kondisi Siti masih stabil sejak jantunganya dimasukkan seluruhnya ke dalam ronga dada
BACA JUGA: SBY-Boediono Mulai Godok Nama
‘’Namun demikian Siti masih belum bisa lepas dari bantuan alat pernapasan (ventilator)tapi sudah bisa dikurangi,’’ tukasnya.Mengenai operasi terhadap kelainan yang ada dalam jantung Siti sebut Rudy baru akan dilakukan pada saat usianya menginjak 9 atau 12 bulan‘’ Kelainan pada sekat dan pembuluh jantungnya belum bisa diperbaiki, karena masih harus menunggu usianya 9-12 bulan,’’ tuturnya.
Siti Mulai Diberi ASI
Sementara itu, Rudy mengatakan sejak Jumat (30/9) pekan lalu, Siti sudah mulai diberikan Air Susu Ibu (ASI) setelah ibunya, Diana tiba di RSAB Harapan KitaDiharapkan dengan ASI itu bisa membuat daya tahan tubuh siti lebih kuat.
‘’Pada Kamis (29/9) pekan lalu ibunya (Siti) sudah berada di RSAB HarkitPada Jumatnya sudah bisa memberika ASI melalui selang, karena mulutnya masih terhubung dengan ventilator,’’ terang Rudy.
Namun lanjut Rudy, jumlah ASI yang diberikan belum seberapa banyak dan masih dibatasi mengingat sejak lahir belum pernah disusui sehingga dikhawatirkan lambungnya belum siap mengingat‘’ Saat ini ASI hanya diberikan 1 cc tiap sekali tiga jamJika nanti lambungnya sudah benar-benar siap menerima ASI dengan baik, baru ditngkatkan,’’ tukasnya.
Meskipun sudah banyak perkembangan terhadap kesehatan Sity terutama keberhasilan memasukkan seluruh jantungnya ke dalam rongga dada, Rudy tetap meminta kepada semua pihak untuk selalu mendoakan bayi asal, Bengkalis, Riau itu agar bisa tetap bertahan hidup lebih lama, karena bayi yang mempunyai kelainan yang sama dengan Siti tidak bisa bertahan lebih dari satu bulan.
‘’Sebelumnya bayi dengan kelainan serupa yang dirawat di sini (RSAB Harkit) tidak bisa bertahan lewat dari satu bulanIni tentu saja tantangan bagi tim medis bagaimana berupaya dan berusaha agar bisa bertahan lebih lama dari itu,’’ pungkasnya(yud/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gusti Muhammad Hatta Bakal Aman dari Reshuffle
Redaktur : Tim Redaksi