Jaring Cawapres Pendamping Jokowi, PDIP Minta Masukan JK

Kamis, 29 Maret 2018 – 09:47 WIB
Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Foto: KLHK for JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - PDIP masih terus berkonsolidasi dengan partai-partai koalisi untuk membahas figur cawapres pendamping Jokowi di Pilpres 2019, termasuk minta masukan ke Jusuf Kalla.

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyatakan, setelah dari DPP PPP Senin (26/3), partainya akan berkunjung ke beberapa partai lain. Di antaranya, Nasdem dan PAN.

BACA JUGA: TGB, Sang Penghafal Alquran 30 Juz Itu Dilirik jadi Cawapres

”Kami akan ke PAN untuk dialog,” tutur dia saat ditemui di kantor DPP PDIP di Jalan Diponegoro, Rabu (28/3). Selain ke partai parlemen, PDIP juga akan berkunjung ke kantor PSI dan Perindo.

Dua partai baru itu sudah mendeklarasikan diri sebagai pendukung Jokowi. Mereka akan dimintai pendapat soal figur yang akan diusung sebagai cawapres di Pilpres 2019.

BACA JUGA: Zulkifli Hasan dan Habib Rizieq Diadu pakai Editan Berita

Anggota DPR itu menyatakan, banyak tokoh yang akan dimintai masukan. Salah satunya Wapres Jusuf Kalla (JK). JK, kata pria asal Jogjakarta tersebut, merupakan tokoh senior yang berpengalaman luas di pemerintahan. Persahabatan JK dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri juga berjalan sangat baik.

Tentu ada chemistry di antara keduanya untuk kepentingan bangsa. Dia menjelaskan, pada rakernas 23 Februari lalu, partainya berkomitmen mendengarkan masukan dari JK. ”Beliau adakah tokoh bangsa,” ucapnya. Selama ini Jokowi dan JK merupakan satu kesatuan pimpinan nasional yang bisa bekerja sama dengan baik.

BACA JUGA: Nama Anies Masuk jadi Capres, Begini Tanggapan Bang Lulung

Hasto menegaskan, PDIP bersama partai koalisi sepakat mengumumkan nama cawapres Jokowi setelah pilkada serentak. Masih cukup waktu untuk menyampaikan kepada publik siapa figur yang akan mendampingi mantan gubernur DKI Jakarta itu. Setelah pilkada, para tokoh dan ketua umum partai koalisi akan berembuk. (lum/bay/c10/oni)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kedepankan Penegakan Hukum di Papua, Bukan Perang


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler