jpnn.com - JAKARTA – Kelanjutan pemasangan jaringan distribusi gas bumi untuk rumah tangga di Blora belum bisa diteruskan. Pemasangan pipa gas masih terkendala perlintasan rel kereta api dan tanah milik PT Pertamina.
Dirjen Migas Kementerian ESDM A Edy Hermantoro mengatakan, pemasangan pipa sepanjang 1,2 km belum dapat dilakukan melintas di tanah milik Pertamina yaitu di proyek pengembangan gas Jawa Timur area Gundih di Jawa Timur.
BACA JUGA: Buat Satelit, BRI Gandeng AS dan Prancis
Untuk mengatasi hal tersebut, Dirjen Migas langsung menghubungi Direktur Gas Pertamina Hari Karyuliarto, guna melakukan koordinasi agar pipa dapat segera terpasang dan mendapat respon positif.
"Pipa yang belum (terpasang) cuma 1,2 km. Karena melintasi tanah Pertamina, jadi nggak boleh. Ini kan proyek pemerintah, saya minta dipermudah. Toh itu juga nanti penyerahan aset dan operatorshipnya juga gas dari pertamina," ujar Edy, Senin (28/4).
BACA JUGA: Dahlan: Punya Satelit, BRI Bisa Hemat Rp 200 M per tahun
Sementara untuk jaringan pipa gas yang melintasi rel kereta api, Ditjen Migas telah mengirimkam surat kepada Dirut PT Kereta Api Indonesia agar diberikan izin pemasangan pipa, namun belum memperoleh tanggapan. Sebelumnya, Dirjen Migas dan jajarannya telah melakukan kunjungan kepada jajaran Kementerian Perhubungan terkait hal tersebut.
"Kita berharap Kementerian Perhubungan dan PT Kereta Api segera dapat memberikan izin. Nanti kita kejar lagi ke Perhubungan" ucapnya.
BACA JUGA: Harga Bawang Merah Tiba-tiba Merosot
Menurut rencana, pipa gas akan ditanam 3 meter di bawah rel kereta, sesuai dengan standar keselamatan. Pipa selebar 6 inci itu juga dilengkapi dengan pelindung.
Kendala-kendala seperti ini, lanjut Edy, telah beberapa kali ditemui dalam pembangunan jaringan gas untuk rumah tangga, seperti di Subang dan dapat teratasi. Edy mengharapkan dalam kasus Blora ini, juga dapat segera menemui jalan keluar karena masyarakat masyarat Blora sangat mengharapkan gas dapat segera mengalir ke rumahnya.
Pemasangan pipa ke rumah tangga sebanyak 4.025 sambungan rumah di Blora telah rampung dilakukan akhir 2013 lalu. Jumlah jaringan gas itu tersebar di 16 desa yaitu, Desa Sendang, Mulyorejo, Banjarejo, Kalirejo, Gayam, Jompong, Jambirejo, Wates, Mojorembun, Sudung, Pulo, Tanjung, Wado, Tanduram, Kapuan, dan Wangkot.
Edy menambahkan, pembangunan jaringan gas untuk rumah tangga telah dilakukan pemerintah sejak 2009 dan merupakan salah satu upaya pemerintah meningkatkan sumber daya lokal demi mencapai ketahanan energi serta memberikan energi yang murah bagi masyarakat.
"Pembangunan jaringan gas juga bertujuan mengurangi beban subsidi BBM yang setiap tahunnya terus menunjukkan peningkatan," katanya. (lum/indopos)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Konsumen Pilih In House
Redaktur : Tim Redaksi