Jaringan Prostitusi Malang: Muncikari Ditahan, Ayam Kampus Buka Layanan

Minggu, 06 Desember 2015 – 19:35 WIB
Ilustrasi. Foto: dok/jpg

jpnn.com - MALANG - Bisnis esek-esek seperti sulit matinya. Meski sudah ditekan dengan berbagai cara, jaringan prostitusi khususnya yang online masih saja subur.

Seperti yang terjadi di Kota Malang. Meskipun sebuah jaringan yang dikendalikan Bagus Artha Pamungkas (21) sudah dibongkar polisi, para pelaku bisnis ini masih belum jera. Anak buah Bagus terus beroperasi. 

BACA JUGA: Sebut Kecelakaan di Tol Cipali Bukan karena Kondisi Jalan, tapi...

Sebanyak 12 mahasiswi yang menjadi "ayam kampus" koleksi Bagus, masih membuka layanan. Hal itu terungkap berdasarkan penelusuran Jawa Pos, Jumat (4/12) lalu, setelah tim mengontak dan berkomunikasi dengan ayam kampus anak buah Bagus. 

Tim media ini mendapatkan nomor telepon para ayam kampus tersebut dari status milik Bagus pada 27 November lalu. Ketika itu Bagus mem-posting 15 ayam kampus yang bisa dipesan di Malang dan Surabaya. Di antara 15 pekerja seks komersial (PSK) tersebut, 3 orang dilengkapi dengan nomor telepon. Yang lainnya lebih banyak mencantumkan nomor PIN BlackBerry Messenger (BBM). 

BACA JUGA: Sopir Metro Mini itu Sudah Tewas, Kepala dan Lehernya Terpisah

Di antara tiga nomor telepon milik tiga ayam kampus itu, hanya satu nomor yang aktif, yakni milik mahasiswi yang berinisial R. Ketika koran ini mengirimkan pesan singkat (SMS) dengan berpura-pura ingin mem-booking, R langsung menjawab. "Bisa," tulis R.

Saat ditanya soal tarif, R menyebutkan Rp 550 ribu untuk dua jam. Tarif tersebut sudah termasuk biaya sewa kamar di sebuah apartemen di Jalan Soekarno-Hatta yang diklaim R bisa dipakai kapan saja. "Tetapi, kalau mau di tempat lain, tidak apa-apa. Bayar sendiri," katanya. 

BACA JUGA: Metro Mini Belum Beres, Kopaja Ini Tabrak Pejalan Kaki Sampai Tewas

Bagaimana masalah keamanan karena Bagus kini sudah ditangkap polisi? R tidak mau menjawab pertanyaan itu. Yang jelas, papar dia, dirinya bisa dan mau melayani tamu meskipun Bagus sudah berada di balik jeruji besi. Biasanya, pria hidung belang yang hendak mem-booking langsung menghubungi R. "Kalau jadi, jemput saya di kos belakang Unmuh (Universitas Muhammadiyah Malang)," tuturnya. 

Saat koran ini meminta fotonya, R tidak mau mengirim. Dia menyarankan untuk membuka akun Facebook milik Bagus. Ketika akun itu diakses, ternyata nama R masuk ke daftar teman Bagus. 

Dari foto itu, nama lain R yang diunggah Bagus terdeteksi sebagai teman di Facebook. Dalam tampilan foto tersebut, perempuan itu berkacamata dan berambut sebahu. Di akun Facebook tersebut, R juga mengunggah foto pacarnya. 

Ketika ditelepon lagi setelah beberapa kali berkirim pesan singkat, R irit bicara. Dia hanya menuturkan sengaja terjun ke bisnis esek-esek karena terbelit masalah keuangan. Dia mengaku bahwa orang tuanya tidak bisa mengirim uang terlalu banyak. "Ya tentu untuk uang jajan. Kamu tidak perlu tahu apa pekerjaan orang tua saya," ucapnya. (riq/abm/c11/dwi/adk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Panik Lihat Berita, Kerabat Terduga Korban Sambangi RSCM


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler