Jasad Murid MI Nyangkut di Batu

Minggu, 04 Desember 2011 – 18:00 WIB

PAMIJAHAN - Setelah melakukan pencarian selama hampir 12 jam, Umay Mayasari (11), warga Kampung Lebaksari, RT 01/09, Desa Pasarean, Kecamatan Pamijahan akhirnya ditemukan sekitar pukul 14:20, Sabtu (3/12)Pelajar kelas V Madrasah Ibtidaiyah (MI) Ibnu Hajar 1  yang terseret arus Sungai Pager Jangkung itu, ditemukan tak bernyawa dengan kondisi tubuh luka lebam terkena benturan batu

BACA JUGA: Rehab Kantor Bupati Makan Korban

Jasadnya tersangkut di batu, dekat Bendungan Leuwi  di KampunG Cemplang, RT 07/02, Desa Cemplang, Kecamatan Cibungbulang.

Sebelumnya, Tagana Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat dibantu Bogor SAR Community, aparat Polsek Cibungbulang, serta kerabat korban dan warga, telah melakukan pencarian sejak pukul 19:00 pada Jumat (2/12)
Namun karena cuaca buruk, pencarian terpaksa dihentikan, kemudian dilanjutkan lagi kemarin pagi, sekitar pukul 08:00.

Pencarian tersebut sempat memancing keramaian warga yang turut menyaksikan proses evakuasi

BACA JUGA: Penjarahan Kayu Dibiarkan

Cuaca cerah turut mendukung kelancaran proses pencarian sehingga korban berhasil ditemukan
Tewasnya Umay semakin menambah daftar korban yang hanyut akibat terseret arus sungai.

Dalam kurun waktu tiga bulan ini, sedikitnya 17 orang mengalami nasib nahas karena terseret arus sungai

BACA JUGA: Puting Beliung Sapu 10 Ruang SMP

Bahkan, beberapa di antaranya seperti Apud dan Wandi yang hilang karena terseret Sungai Cikaniki hingga kini belum ditemukan
Ketua Forum Komunikasi (FK) Tagana Kabupaten Bogor, Suhandi mengungkapkan, pencarian yang melibatkan tujuh anggota Tagana dilakukan dengan menggunakan perahuPasalnya, tubuh Umay diyakini terseret jauh dan diperkirakan akan mencapai Cibungbulang“Pencarian sempat dihentikan karena hujan tidak pernah berhenti,” ujarnya kepada Radar Bogor (JPNN Grup)

Menurutnya, proses pencarian tidak memakan waktu lama karena Sungai Pager Jangkung dalam kondisi tenang meski sehari sebelumnya diguyur hujan derasApalagi, banyak tim yang membantu sehingga memudahkan jalannya pencarian korban
Salah seorang anggota Tim SAR Bogor Sar Comunity, Sakti menjelaskan, tim menyisir dari dititik awal, dimana tempat korban hanyutKarena alur sungainya bercabang-cabang, maka tim dibagi menjadi 4 reguSatu regu kiri dan satu regu kanan sungai.  Regu 3 dan 4 di atas sungai karena malam hari sungainya meluap, sehingga ada kemungkinan korban tersangkut di pepohonan.

Pencarian akhirnya berhenti saat salah seorang anggota Tagana menemukan sesosok tubuh yang diyakini adalah Umay dalam keadaan menyangkut di bebatuanTim pun akhirnya berhasil mengevakuasi tubuh bocah malang tersebut dan langsung dilarikan ke Rumah Sakit Cibatok.

Orangtua beserta keluarga Umay langsung histeris begitu melihat orang yang mereka cintai tewas dalam kondisi mengenaskanOleh keluarga, korban dibawa ke rumah duka dan langsung dimakamkan pada saat itu juga.

Ayah Umay, Ujang (50) mengaku memiliki firasat sebelum Umay berangkat sekolah.  Sebab, ia minta difoto dulu dan hasilnya langsung dicetak saat itu juga dengan alasan akan dipasang pada figura yang tidak ada kacanya.  “Kami sangat kehilangan dia dan berharap tidak ada lagi korban tenggelam di sungai,” lirihnya.

Sementara itu, Kapolsek Cibungbulang, Kompol Sartono memina warga agar menjauhi sungai saat musim penghujan“Untuk amannya, jangan terlalu banyak melakukan aktivitas di sekitar sungai jika arusnya deras,” tukasnya(rur)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Seminggu, Evakuasi Masih Terhambat


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler