JAT Protes Pernyataan Sutarman soal Kitab Karya Ba'asyir

Jumat, 03 Januari 2014 – 19:09 WIB
Abu Bakar Baasyir. Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Sejumlah anggota Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) siang tadi mendatangi Markas Besar Kepolisian RI. Mereka bermaksud menemui Kapolri Jenderal (pol) Sutarman yang menyebut kitab Tadzkirah karya Abu Bakar Ba'asyir sebagai penyebab maraknya teror maupun perampokan untuk mendanai kegiatan terorisme.

Amir JAT Jakarta, Nanang Ainur Rofiq yang diteui di Mabes Polri menyatakan, pernyataan Kapolri itu merupakan upaya propaganda hitam untuk menyudutkan gerakan dakwah yang dilakukan Abu Bakar Ba'asyir. Menurut Nanang, kitab Tadzkiroh berisi nasihat dan peringatan kepada penguasa untuk menjalankan pemerintahan dengan syariat Islam. "Dan telah didistribusikan sejak Februari 2012 kepada seluruh aparatur negara," kata Nanang.

BACA JUGA: Abu Bakar Baasyir Bebas, Keluarga Korban Bom Bali Bersuara

Karenanya Nanang menuding Kapolri ngawur dan mengumbar fitnah karena menganggap kitab Tadzkirah telah menginspirasi gerakan teror di Indonesia. Bukan hanya Kapolri, JAT juga menuding pejabat Polri lainnya yang terus menyudutkan organisasi pimpinan Abu Bakar Ba'syir itu.  

Misalnya pernyataan pernyataan Kabag Penum Polri, Kombes Boy Rafli Amar pada 1 Juni 2011 tentang tersangka pelaku penembakan polisi di BCA Palu yang terkait JAT. Kemudian pada Maret 2012, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Ansyaad Mbai menyebut JAT terkait dengan lima orang terduga teroris yang ditembak mati Densus 88 di Bali.

BACA JUGA: Abu Bakar Baasyir Sudah Punya Rencana Usai Bebas dari Penjara

Selain itu pada Oktober 2012, Polri dan Kepala Badan Intelijen Negara menuding adanya dugaan keterlibatan JAT terlibat dalam aksi penembakan terhadap polisi.  Berikutnya pada Desember 2012, pernyataan Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol Suhardi Alius pernay menyebut bahwa Densus 88 menangkap dua anggota JAT yang diduga terlibat pembunuhan dua polisi di Dusun Tamanjeka pada 16 Oktober 2012 dan penembakan anggota Brimob pada 20 Desember 2012.

Kemudian, Desember 2013, pernyataan Kepala BNPT Ansyaad Mbai di sebuah media online nasional dengan judul "Jejak teroris di Indonesia: Dari NII, bermuara di Abu Bakar Ba'asyir".

BACA JUGA: Mengharukan, Begini Istri Abu Bakar Baasyir Menyambut Suaminya Pulang

Terakhir, Januari 2014, pernyataan fitnah dari Kapolri Jenderal Pol Sutarman yang menuduh bahwa buku Tadzkirah karya Abu Bakar Ba'asyir adalah salah satu penyebab maraknya aksi perampokan untuk mendanai aksi terorisme di Indonesia. (boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Kalimat yang Diucapkan Abu Bakar Baasyir Sebelum Meninggalkan Lapas, Ada yang Menolong


Redaktur : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler