Jatah Ditilep Ibu Tiri sampai Rebutan Warisan di Pengadilan

Jumat, 05 Juni 2015 – 19:35 WIB
Jatah Ditilep Ibu Tiri sampai Rebutan Warisan di Pengadilan. Foto Radar Surabaya/JPNN.com

jpnn.com - JPNN.com SURABAYA - Sebagai istri kedua, Sephia, 50, merasa punya hak atas semua harta waris almarhum suaminya, Donwori, 65.

Dengan anggapan yang sama, anak sulung Donwori dari istri pertama, sebut Mira, 35, juga merasa punya hak atas harta ayahnya.

BACA JUGA: Penjambret Ini Menyesal Setelah Babak Belur Dihajar Massa

Sephia merasa memiliki hak sebagai istri, sedangkan Mira juga merasa berhak memiliki warisan itu sebagai anak Donwori. Karena keduanya sama-sama ngotot, masalah itu pun harus berujung di Pengadilan Agama (PA) Surabaya, Jawa Timur di Jalan Ketintang Madya.

Keduanya saling gugat untuk mendapatkan harta warisan tersebut. Lantaran tidak ada yang mau mengalah alias sama-sama ngeyel, proses sidang waris itu pun berjalan superalot.

BACA JUGA: Manfaatkan Kali Jagir untuk Akhiri Hidup dengan Cara Haram

Bahkan, proses sidang waris tersebut sudah berjalan hampir empat tahun. Senin lalu (1/6) memasuki sidang ke 20, tapi belum ada putusan.

”Lha, ibu tiriku ngomong bahwa aku ujug-ujug njaluk dunyo. Terus, selama bertahun-tahun aku ndak pernah ngerawat bapak. Lha, bagaimana mau ngerawat, lha wong aku dititipno embah (nenek, Red),” kata Mira dengan sewot seperti yang dilansir Radar Surabaya (Jawa Pos Group), Jumat (5/6).

BACA JUGA: Begitu Melihat Kereta Api, Perempuan Muda Tiduran di Rel...

Dia pun tak kalah menyerang balik Sephia. ”Terus, ya tak balik juga. Sejak kecil, jatah sekolahku kan sudah diberikan ke ibu tiriku,” imbuhnya.

Mira menuturkan, saat dirinya berumur setahun, ibunya bercerai dari Donwori. Lantas, dia dititipkan ke neneknya. Kebutuhan sekolahnya pun dicukupi oleh neneknya.

Sebab, ibu kandungnya menikah lagi di Malaysia dan tidak pernah mengirimi nafkah, sedangkan ayahnya menikah lagi dengan Sephia.

Kendati demikian, Mira bersyukur. Dia masih punya nenek dan ayah. Donwori juga memberikan uang sekolah dan jajan hingga dia SMA.

”Masalahnya, jatahku ditilep sama ibu tiriku itu,” tutur ibu satu anak tersebut.

Mira yakin bahwa uang jajannya ditilep karena selama bertahun-tahun dirinya tidak pernah mendapatkan uang itu. Padahal, Donwori menyatakan sudah menitipkan uang jajannya kepada Sephia.

”Saya tidak berani bilang kepada bapak. Saya takut dia sakit hati. Ya sudah, saya berusaha ikhlas. Saya berpikirnya, biarkan bapak bahagia,” jelas warga Demak tersebut.

Nah, setelah bapaknya meninggal, Mira baru berani berontak pada Sephia. Dia meminta hak waris rumah yang pernah ditempati oleh ibu kandung dan ayahnya.

Tapi, Sephia merasa bahwa yang mempunyai hak waris rumah di kawasan Asem Rowo tersebut adalah dirinya. ”Ibu saya di Malaysia sudah meninggal. Saya cuma ingin rumah itu karena hanya itu harta waris bapak dan ibu kandung saya. Apa pun akan saya lakukan demi hak tersebut,” tuturnya.

Sephia juga tampaknya tidak mau kalah. Ibu dua anak itu bersikukuh mempertahakan rumah yang kini dikontrakkan tersebut.

”Saya mau berikan rumah itu kepada dua anak saya lah. Masa tua bapak kan sama saya dan anak-anak, bukan sama Mira,” pungkasnya. (awa/jee/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Wahai Para Ketua RT dan RW Berbahagialah, Gaji Anda Naik 100 Persen!


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler