JAKARTA - Partai Demokrat diperkirakan tak akan mendapat cipratan tambahan menteriJika benar kocok ulang koalisi dilakukan, jatah menteri untuk partai utama di koalisi pemerintahan itu akan tetap
BACA JUGA: Kasus Sisminbakum Ditentukan Pekan Depan
Wakil Ketua Dewan Pembina DPP Partai Demokrat Marzuki Alie menyatakan, sejak awal, partainya sama sekali tidak memiliki kepentingan untuk menambah kursi menterinya
BACA JUGA: Amien Desak Format Ulang Koalisi
"Semuanya untuk efektivitas jalannya pemerintahan, tidak ada keinginan tambah kursi atau apa," ujar Marzuki, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (4/3)Saat ini, Demokrat merupakan partai yang paling banyak menempatkan kadernya di kabinet
BACA JUGA: NU Anggap Ahmadiyah Bukan Pihak Teraniaya
Yaitu, enam menteriYaitu, Menteri ESDM Darwin Saleh, Menhub Freddy Numberi, Menbudpar Jero Wacik, Menkop UKM Syarief Hasan, Meneg PAN EE Mangindaan, dan Menpora Andi Mallarangeng.Pengamat politik dari UI Boni Hargens memperkirakan, partai yang didirikan SBY tersebut memang tidak akan ditambah jatah menterinya"Enam pos (menteri) itu sudah banyak," ujar Boni.
Selain itu, tambah dia, akan ada faktor psikologis politis di internal koalisi jika Demokrat ditambah jatah menterinyaYaitu, akan ada kecemburuan dari anggota koalisi lainnya"Dan, ini pasti sangat diperhitungkan SBY," imbuhnya
Hal yang sama, diperkirakan juga terjadi pada jatah menteri Golkar di dalam kabinet koalisiMeski Golkar adalah salah satu partai koalisi yang secara tegas mendukung usulan angket, koalisi nampaknya memperhitungkan betul posisi Golkar sebagai partai besar.
"Golkar kemungkinan kecil ada pengurangan jumlah menteri," kata sumber Jawa Pos di lingkungan parlemenPosisi Golkar saat ini di kabinet memiliki tiga menteriPos pertama adalah Menko Kesra yang dijabat Agung Laksono, selanjutnya adalah Menteri Perindustrian MS Hidayat, dan Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad.
Mempertimbangkan besarnya posisi Golkar di kabinet, sulit nampaknya bagi SBY untuk melakukan reshuffle di posisi menteriApalagi, Partai Golkar memiliki keunggulan sumber daya kader yang lebih dibandingkan sejumlah partai koalisi lain"Hitung-hitungan politiknya, sulit untuk menempatkan Golkar di luar pemerintahan," kata sumber itu.
Justru, kata sumber itu, yang terjadi pada Golkar adalah reposisi di salah satu kementrianGolkar kemungkinan bisa mendapatkan posisi kementrian strategisBisa saja, reposisi itu terjadi di pos menteri pemuda dan olahraga ataupun menteri hukum dan HAM"Kalau reposisi, bisa saja terjadi," ujarnya(dyn/bay)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Muhammadiyah Keluhkan Eksklusifitas Ahmadiyah
Redaktur : Tim Redaksi