jpnn.com, SEMARANG - Provinsi Jawa Tengah berhasil merealisasikan pendapatan daerah sebesar 99,33 persen dan telah merealisasikan belanja daerah sebanyak 91,48 persen pada 2022.
Capaian itu membuat Jawa Tengah masuk dalam provinsi sepuluh besar tertinggi se-Indonesia.
BACA JUGA: Ganjar Targetkan Peningkatan Ekonomi hingga Penanggulangan Bencana di Jateng
Hal itu disampaikan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, seusai mengikuti rapat virtual bersama Kemendagri, Kemenko Marves, Kemenko Perekonomian dan Kemenkes, terkait pencabutan status PPKM dan dampak masa transisi pandemi ke endemi pada Senin (2/1).
"Melihat realisasi sampai hari ini, dari sisi administrasi total realisasi pendapatan kami itu 99,33 persen. Kemarin kita masih meminta untuk mengejar, mudah-mudahan segera tercapai. Lalu realisasi belanja kita 91,48 persen per hari ini, mudah-mudahan dari sisi adminstrasinya bisa terus berjalan," kata Ganjar di Puri Gedeh, Kota Semarang.
BACA JUGA: Begini Capaian PT Pupuk Iskandar Muda Hingga Akhir 2022
Meski begitu, politikus PDIP ini mengatakan capaian tersebut belum berakhir dan masih terus berjalan hingga Selasa (10/1) pekan depan.
Upaya yang dilakukan Ganjar untuk mencapai hasil akhir tahun anggaran 2022 salah satunya dengan menyelesaikan program 2022.
BACA JUGA: Jateng Dapat Rp 26,82 Triliun Modal Asing, Ganjar Jajaki Peluang Tarik Investor Luar Negeri
"Dari tahun-tahun sebelumnya, 2023 beberapa proyek lebih dulu kami lakukan lelang awal. Sehingga Januari-Februari sudah ada yang bisa dieksekusi," ujar Ganjar.
Untuk tetap menggerakkan roda perekonomian Jateng, Ganjar menjelaskan akan melakukan lelang proyek lebih awal dari yang semula dimulai April setiap tahunnya.
Menurut Ganjar, hal itu bisa menjadi stimulus terhadap perekonomian masyarakat, selain dengan memaksimalkan produk-produk UMKM daerah yang telah masuk e-katalog.
"Karena belanja daerah salah satu penggerak ekonomi, maka saya minta yang masuk e-katalog cepat dibelanjakan, penggunaan produk dalam negeri, belanja untuk usaha kecil mikro, serap saja itu. Karena akan bisa merangsang pertumbuhan ekonomi," ucap Ganjar.
Ganjar berharap, realisasi anggaran 2023 bisa dilakukan sedini mungkin sejak awal tahun. Dengan demikian, anggaran tidak menumpuk dan capaian serapan Provinsi Jawa Tengah bisa terus membaik.
“Maka kalau kemudian bisa rata-rata air, uang masuk, belanja keluar itu terus bisa berjalan dan progres pekerjaan trennya meningkat, maka ini bisa menunjukkan kondisi kesehatan daerah secara ekonomi,” seru Ganjar.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy Artada