Jateng Sumbang 8,4 % Perekonomian Nasional, Ganjar: Pintu Investasi Masih Terbuka Lebar

Kamis, 10 November 2022 – 04:20 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Foto dok Pemprov Jateng

jpnn.com, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan pintu investasi di Jateng masih sangat terbuka lebar untuk para calon investor, baik dari dalam maupun luar negeri.

Hal itu disampaikan Ganjar seusai menjadi pembicara dalam Central Java Investment Business Forum (CJIBF) di Hotel Gumaya Semarang, Rabu (9/11).

BACA JUGA: Usbat Kabupaten Langkat Dukung Ganjar Jadi Presiden

"Kami dibantu oleh BI secara bersama-sama dengan KADIN, kami mencoba mencari format sekaligus menawarkan potensi investasi yang ada di Jawa Tengah, apa saja fasilitasnya, di mana tempatnya," ujar Ganjar.

Berjalannya program Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) dengan baik, serta mudahnya izin investasi di Jateng menjadi faktor para investor berbondong-bondong menanamkan modalnya.

BACA JUGA: BTN Perkuat Kredit ke Para Pekerja Sektor Informal

Tak ditemukan kasus pungli perizinan juga membuat Jateng semakin dilirik investor.

Kemudian, terdapat lima kawasan industri dan satu kawasan ekonomi khusus di Jateng yang bisa menjadi peluang investor untuk berbisnis. Infrastruktur pendukung seperti pelabuhan, bandara, jalan tol, ketenagalistrikan hingga jalur kereta api di Jateng juga semakin memudahkan lalu lintas investasi.

BACA JUGA: Melantai di Bursa, Wulandari Bangun Laksana: Sangat Menarik untuk Investor

"Sehingga kita memproyeksikan ada berapa calon investor, baik itu dari luar negeri maupun dalam negeri. Secara keseluruhan kita harapkan di tengah situasi sulit ini, ayo kita gerakkan kekuatan dari Jawa Tengah agar mampu berkontribusi untuk kebutuhan ekonomi secara nasional," jelas Ganjar.

Politikus PDIP ini menyampaikan, jumlah sumber daya manusia (SDM) berkualitas juga terus bertambah.

Hal itu tak lepas dari program vocational school atau SMK gratis di Jateng yang digagas Ganjar untuk menciptakan tenaga kerja yang unggul dan mampu bersaing dengan tenaga kerja asing.

Hingga hari ini, Jateng sudah menyerap sebanyak 170.757 tenaga kerja dengan nilai Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 72,16 dan tidak jauh dari nilai IPM nasional sebesar 72,29.

Menurut Ganjar, para pekerja harus dibekali sarana dan prasarana pendidikan yang berkualitas agar kemampuan yang terasah bisa cocok dengan kebutuhan perusahaan yang akan menjaring para pekerja.

"Labour (pekerja) harus memiliki skill, ini penting. Siapa yang harus memfasilitasi? Satu, pemerintah. Kedua, ini harus match (cocok) dengan bisnis," ungkap Ganjar.

"Nanti ada beberapa sekolah yang kami siapkan di sekitar kawasan industri Batang nanti ada satu. Nanti standarnya kami tinggikan, sehingga yang ingin masuk benar-benar terseleksi. Karena teaching industry nanti akan terlihat dekat dengan sekolahnya," sambung Ganjar.

Tingginya nilai investasi di Jateng membuat pertumbuhan ekonomi Jateng ikut meningkat sebesar 5,66 persen, bahkan lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional yang hanya 5,44 persen.

Hal itu pun membuat Jateng menyumbang 8,4 persen dari perekonomian nasional.

"Kami selalu berkomunikasi intens dengan para investor dan calon investor agar mereka bisa mengembangkan bisnisnya dengan baik, yang akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah dan juga nasional," kata Ganjar.(chi/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Komunitas Sopir Truk di Jakarta Perkuat Dukungan Untuk Ganjar Pranowo di Pilpres 2024


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler