Jatim Peringkat 6 Kasus Kanker Jantung dan Stroke, Luluk Sentil Khofifah

Sabtu, 19 Oktober 2024 – 09:27 WIB
Calon Gubernur (Cagub) Jawa Timur nomor urut 1 Luluk Nur Hamidah mempertanyakan keseriusan Khofifah Indar Parawansa dalam menangani kasus kematian KSJU. Foto: Ardini Pramitha/JPNN.com

jpnn.com - Provinsi Jawa Timur menduduki peringkat ke-6 kasus kematian akibat kanker, jantung, stroke dan uronefro (KJSU). Hal itu berdasarkan survei kesehatan Indonesia.

Menganggapi hal itu, Calon Gubernur (Cagub) Jawa Timur nomor urut 1 Luluk Nur Hamidah mempertanyakan keseriusan Khofifah Indar Parawansa dalam menangani kasus tersebut.

BACA JUGA: Debat Pilkada Jatim: Risma-Gus Hans Sampaikan Visi Misi, Tekankan Birokrasi Bersih dari Korupsi

Hal itu disampaikan Luluk saat merespons jawaban Khofifah terkait upaya-upaya menekan angka kematian kasus KJSU.

“Terima kasih Ibu Khofifah, karena ibu udah jadi gubernur lima tahun ke belakang, seharusnya angka risiko dan kematian dari KJSU tidak terjadi kalau ibu itu benar-benar serius menangani kasus ini,” kata Luluk dalam debat perdana Pilgub Jatim di Graha Unesa, Jumat malam (18/10/2024).

BACA JUGA: Update Jumlah Pelamar PPPK 2024, Banyak Honorer Berkecil Hati gegara Salah Informasi, duh

Dia menceritakan bahwasanya punya pengalaman yang berkaitan dengan kasus tersebut sehingga tahu betul apa yang dibutuhkan masyarakat.

“Maka penting adanya dokter spesialis yang kami tempatkan di berbagai ruma sakot pemerintah khusunya yang jauh dari kota, rumah sakit khususnya di kepulauan, di Madura, di Pacitan, Mataraman dan Tapal Kuda,” jelasnya.

BACA JUGA: Ini Respons Hasto soal Kehadiran Pak BG di Acara Pembekalan Calon Menteri Kabinet Prabowo

 Sebelumnya, Khofifah menjawab pertanyaan tersebut dengan berbagai program yang telah dilakukan dan dijalankan selama dirinya menjadi gubernur.

“Sebetulnya Pemprov Jatim sudah mengirim perawat di semua desa di seluruh Jatim, semua desa. Jadi, semua pondok kesehatan desa akan didampingi oleh perawat yang dikirim oleh Pemprov Jatim,” kata Khofifah.

Kemudian, pihaknya juga telah meluncurkan e-DESI, sebuah aplikasi deteksi dini faktor risiko Hipertensi secara mandiri.

“Kami meluncurkan e-DESI, jadi bagaimana sesungguhnya masyarakat bisa melakukan deteksi dini, tetapi kami juga menyiapkan stroke center di RSU Soetomo dan rumah sakit tipe A pemprov, kemudian jantung center ini baru, dan kemudian onkologi center,” tegasnya.

"Artinya upaya-upaya promotif dan upaya rehabilitatif insyaallah kami sudah menyiapkan, tetapi kami tentu berharap masyarakat Jatim sehat,” ujar Khofifah. (mcr23/jpnn)


Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Ardini Pramitha

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler