jpnn.com, BANDUNG - Jawa Barat sudah memasuki gelombang ketiga Covid-19. Hal ini ditandai dengan lonjakan kasus virus corona varian Omicron sejak awal Januari 2021.
"Kita (Jawa Barat, red) sudah memasuki gelombang ketiga Covid-19, tadi dirapatkan, khusus Bogor, Depok, Bekasi, dan Bandung Raya, karena kecepatan tinggi dalam sebulan terakhir ini, dari 500 ke 50 ribu. Ini harus disikapi, yang paling utama untuk daerah di luar aglomerasi agar prokes diketatkan," kata Gubernur Jawa Ridwan Kamil di Gedung Negara Pakuan, Senin.
BACA JUGA: Inilah Pelaku Penembakan Rombongan Wakapolda Papua
Dia mengatakan walaupun memasuki gelombang ketiga Covid-19, kondisinya tidak separah saat terjadi gelombang kedua atau kasus Covid-19 varian Delta yang ditandai ada lonjakan kasus kematian.
"Di awal Februari 2021 dan awal Februari 2022, kasusnya sama tingginya seperti Depok dan Bekasi per hari sudah sama kayak Delta. Namun, tingkat keterisian rumah sakit pada tahun lalu, saat Delta tinggi, dengan keterisian saat Omicron tinggi di dua daerah itu jauh," kata dia.
BACA JUGA: Tim Gabungan dari Polres dan Polda Memburu Polwan Cantik Briptu C
"Artinya, ini menguatkan bahwa Omicron itu daya tularnya cepat, tetapi daya fatalitas rendah. Oleh karena itu, fokus saja di rumah insyaallah sembuh," kata Ridwan Kamil.
Dia mengatakan kebanyakan yang dirawat di rumah sakit adalah yang belum pernah mendapat vaksinasi Covid-19.
BACA JUGA: Ridwan Kamil: Saya Sudah Perintahkan Semua Rumah Sakit Siaga Satu
"Kasus tinggi, ya bikin khawatir, tetapi yang dirawat rendah. Itu juga berita baiknya. Mayoritas yang kena fatalitas yang belum divaksin dua kali. Masih menembus ke yang sudah divaksin memang iya, tetapi fatalitas banyak dialami mereka yang belum divaksin dua kali," ucapnya.
Lebih lanjut, dia mengatakan wilayah Bandung Raya juga menerapkan PPKM level 3, selain aglomerasi Bodebek (Bogor, Depok, Bekasi).
Dia menuturkan penerapan kebijakan disesuaikan oleh kabupaten dan kota berstatus PPKM level tiga itu.
"Pak Luhut sudah mengumumkan status PPKM level 3 untuk aglomerasi Bodebek dan Bandung Raya," ujarnya. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti