Jawa-Madura Akhirnya Tersambung

Jembatan Suramadu Siap Beroperasi Juni

Rabu, 01 April 2009 – 07:55 WIB
MONUMENTAL : Jembatan Surabaya – Madura (Suramadu) dipotret dari helikopter TNI AL kemarin pukul 10.53. Tengah malam tadi, bentang tengah yang menghubungkan sisi Surabaya dan sisi Madura terpasang, sehingga pertama kali dalam sejarah Pulau Jawa dan Pulau Madura akhirnya terhubung. Foto: Rizal/Jawa Pos
SURABAYA - Tahapan terpenting pembangunan Jembatan Suramadu terjadi menjelang dini hari tadiPelaksana proyek yang menghubungkan Surabaya-Madura itu sukses memasang main span (bentang tengah), sehingga jembatan sisi Surabaya dan sisi Madura tersambung

BACA JUGA: Jalin {Persahabatan Indonesia-Selandia Baru

Jika proses selanjutnya lancar, dua bulan lagi Suramadu bisa dilalui kendaraan.

Detik-detik penting penyambungan Jembatan Suramadu itu tadi malam hingga dini hari tadi berlangsung sederhana
Rencana bakal ada kembang api, ternyata batal

BACA JUGA: Suramadu Sambung Bentang Utama

Selain itu, Menteri PU Djoko Kirmanto dan Gubernur Jatim Soekarwo yang semula direncanakan hadir, hingga berita ini diturunkan (pukul 00.00), ternyata juga berhalangan


Penyambungan jembatan itu justru dihadiri Dubes Tiongkok untuk Indonesia Zhang Qiyue

BACA JUGA: Juni, Suramadu sudah Tersambung

Pejabat lain yang hadir adalah Dirjen Binamarga Departemen Pekerjaan Umum Achmad Herwanto Dardak.

Tepat pukul 23.20, kedua pejabat dari dua negara tersebut memencet tombol sebagai tanda penyambungan segmen 18 (bagian penting dalam bentang tengah)Usai tombol ditekan, sebuah balok girder turun perlahan dan menghubungkan sisi Surabaya dan MaduraMenurunkan girder dari atas crane menuju jembatan membutuhkan waktu sekitar 30 menit

Dalam sambutannya, Herwanto kembali menegaskan bahwa Suramadu bisa beroperasi pada pertengahan JuniDia juga menyebutkan usia jembatan bisa cukup panjang, yakni sekitar 100 tahun.

Dia menyebutkan, kendala terbesar yang akan berpotensi mengganggu kekuatan jembatan adalah cuacaTerutama terpaan angin yang cukup kencang di perairan Selat Madura''Tapi, kami sudah melakukan tes dengan kecepatan angin maksimalKami rasa tidak ada masalah yang timbul,'' ucap Herwanto.

Di tempat yang sama, Zhang Qiyue mengatakan, Suramadu tak hanya merupakan proyek monumental yang bisa membangkitkan nadi perekonomian di IndonesiaJembatan itu juga merupakan bentuk kerja sama dengan negaranyaSebab, selain menyumbang banyak pekerja, sejumlah bahan baku dan ahli konstruksi asal Tiongkok juga ikut dalam mega proyek tersebut

Lantas, bagaimana status pengoperasian jembatan tersebut kelak? Hingga kemarin statusnya masih mengambangDepartemen Pekerjaan Umum (DPU) belum berani memutuskan kebijakan seputar status jembatan itu

Meski demikian, sangat mungkin statusnya tolSaat ini pelaksana proyek mulai menyiapkan berbagai infrastruktur agar jembatan tersebut benar-benar dikategorikan sebagai jalan tol.

Sesuai target, jembatan sepanjang 5,4 km itu akan tuntas pembangunannya pada 12 Juni mendatangNamun, pelaksana proyek memberikan estimasi bahwa paling cepat jembatan baru bisa dioperasikan pada akhir Juni.

"Opsi menjadikan Suramadu sebagai jalan tol merupakan pilihan terbaikNamun, tentu berbeda dengan tol pada umumnya," kata Kepala Balai Besar Jalan dan Jembatan Nasional V Departemen PU A.GIsmail kemarin.

Meski berstatus jalan tol, kata Ismail, kendaraan roda dua boleh melintasUntuk mendukung hal itu, sejak awal pelaksana proyek sudah membuat infrastruktur pemisah antara ruas kendaraan roda empat dan roda dua di sepanjang jembatan itu

Di Suramadu akan disediakan akses khusus sepeda motorLetaknya di posisi paling pinggir (di sisi kanan dan kiri)Lebar masing-masing 2,75 meterLebar total jembatan sendiri mencapai 30 meter (2 x 15 meter)Pembagiannya, untuk jalur lambat masing-masing dua meter dan jalur cepat tujuh meter di setiap lajur.

Menurut Ismail, pertimbangan menetapkan status jalan tol pada Suramadu bukan tanpa alasan"Sebab, pemerintah sudah menginstruksikan agar ada penetapan tarif pada penyebarang via SuramaduDengan demikian, opsi terbaik adalah tol," katanya.

Apalagi, secara spesifikasi, Suramadu sudah memenuhi kriteria jalan tolDari total panjang Suramadu yang mencapai 20,9 km (jembatan dan dua jalan akses), segmen yang akan berstatus jalan tol mencapai 8,1 km

Namun, pemerintah tetap harus mempertimbangkan "pangsa pasar" jembatan SuramaduKarena itu, pelaksana proyek tetap memberikan kesempatan bagi kendaraan roda dua lewat di sana"Selain itu, tarifnya juga harus terjangkauSesuai instruksi pemerintah pusat, tarifnya di bawah tarif feri," kata Ismail.

Status Suramadu sebagai jalan tol juga diperkuat oleh Wakil Presiden Jusuf KallaSaat berkunjung ke jembatan terpanjang di Indonesia itu, Kalla mengatakan, untuk melewati Suramadu, pengendara harus membayar tiket seperti halnya jalan tol.

Kala itu, JK tidak menjelaskan besarnya tarif yang harus dibayarNamun, dia memberi instruksi bahwa tarifnya harus murahBahkan, ketua umum Golkar itu menyebutkan, harganya harus lebih murah daripada feri Ujung Surabaya - Kamal Bangkalan

Jika saat ini tarif feri Rp 6 ribu untuk sekali penyeberangan bagi sepeda motor, biaya yang harus dikeluarkan untuk menikmati ''tol'' Suramadu dipastikan lebih murahBeberapa pihak memperkirakan tarifnya di bawah Rp 5 ribu untuk motorDi bagian lain, pelaksana proyek juga mulai melakukan finishing pada beberapa bagian jembatan yang sudah tuntasMisalnya, jalan akses di sisi SurabayaSetelah sisi ini tuntas total, jalan ini sudah mulai dibuka untuk umumHanya, tidak dibuka semuanyaRuas yang dekat jembatan masih tertutup untuk umum.

Meski Suramadu belum kelar 100 persen, pemerintah juga mulai membuat gambaran bagaimana proyek pembangunan di sekitar jembatanDari beberapa rapat dan evaluasi, akan dibangun kawasan industri, permukiman, hingga perkantoran di sekitar kaki-kaki Suramadu.

Pengembangan Suramadu itu akan ditangani BPWS (Badan Pembangunan Wilayah Suramadu)Badan ini akan dikoordinasi oleh pemerintah pusat(ris/fid/gun/kum)

BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Gadungan Sambangi Anggota Panggar DPR RI


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler