jpnn.com - BOGOR - Sebanyak 210 siswa SMK Bhakti Insani, di Jalan Batu Tulis, Kelurahan Batu Tulis, Kecamatan Bogor Selatan, terpaksa mengikuti ujian nasional (unas) menggunakan masker. Pasalnya, kondisi sekolah yang berdekatan dengan kandang sapi membuat suasana ujian tidak kondusif.
Menurut Marina (17), salah satu siswi di jurusan administrasi perkantoran, aroma tidak sedap yang keluar dari kandang sapi perah itu sangat mengganggu konsentrasinya, termasuk saat ujian berlangsung. “Ya mengganggu, ini saja tadi saya pakai tisu karena bau busuknya bikin enek dan pusing," katanya saat ditemui usai ujian Senin (14/4).
BACA JUGA: Desak Jokowi Laporkan Dugaan Korupsi Dinas Pendidikan ke KPK
Keluhan serupa juga disampaikan oleh Santi, Nia dan Fitri. Mereka mengaku terganggu dengan kondisi seperti itu. Sebab, setiap hari mereka harus mencium aroma kotoran sapi. “Kalau lagi hari panas aromanya sangat menyengat, sudah pakai pewangi ruangan dan kipas angin, tetap saja masih menyengat,” katanya.
Tak hanya itu, lanjut Santi, aroma menyengat tersebut membuat mereka harus sering-sering membawa pewangi tubuh untuk menghilangkan aroma tidak sedap dari kandang tersebut. “Kami juga malu sama teman-teman dari sekolah lain mereka kenal sekolah kami sebagai sekolah kandang sapi," katanya.
BACA JUGA: Pabrik Plastik Terbakar di Tegal Alur Jakarta Barat
Sementara itu, Kepala SMK Bhakti Insani, Budiyono mengatakan bahwa kondisi itu sudah berlangsung sejak sekolah tersebut berdiri. Menurutnya, pihaknya telah melaporkan kondisi tersebut ke pihak Dinas Pendidikan dan Pemerintah Kota Bogor. Namun, hingga kini belum ada tindakan lebih lanjut.
Lebih lanjut Budiyono mengatakan, keberadaan kadang sapi memang satu tahun lebih dahulu dari SMK tersebut. Pada awal pembangunan belum timbul permasalahan bau sapi.
BACA JUGA: Dapat 44 Suara, Ditulis 74 Suara
Tapi seiring berjalannya waktu, dan semakin bertambahnya jumlah sapi, bau menyengat dari kandang sapi mulai menyeruak dan mengganggu siklus udara di sekitar. Posisi sekolah berdampingan langsung dengan kandang sapi yang hanya dipisahkan oleh jalan setapak menuju sekolah.
"Memang awal-awal tidak ada permasalahan ini, kemudian sudah sejak tiga tahun ini mulai tercium aroma tidak sedap. Kami melihat selain pengelolaan analisis dampak lingkungan (Amdal) yang tidak sesuai, jumlah sapi yang ada di kandang juga semakin banyak, sehingga ini yang menyebabkan aroma tidak sedap terus menyeruak," katanya.(jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ngebut, Dua Bikers Tewas
Redaktur : Tim Redaksi