jpnn.com, JAKARTA - Pendakwah Ustaz Hilmi Firdausi membeberkan bukti penting menjawab tudingan menerima aliran dana sosial dari Aksi Cepat Tanggap (ACT) yang ditujukan kepadanya.
Bukti penting itu adalah surat pernyataan resmi dari ACT bernomor 156/SRT/ACT/RND-JAK/VII/2022 tertanggal hari ini, 6 Juli 2021.
BACA JUGA: ACT Ketahuan Tilap Dana Umat, DPR Dukung Kemensos Cabut Izinnya
Dalam suratnya tersebut, Manager ACT Linceu Deviyanti menyatakan Ustaz Hilmi Firdausi memang merupakan salah satu influencer ACT yang memiliki peran dalam mengajak khalayak publik untuk mempromosikan program-program kemanusiaan dari ACT.
"Selama menjadi influencer, beliau tidak menerima uang sepeser pun dari ACT sebagai kafalah," tegas Linceu Deviyanti dalam suratnya tersebut.
BACA JUGA: ACT Sunat Dana Umat, Izinnya Dicabut Pemerintah
Linceu juga menyampaikan bahwa Ustaz Hilmi Firdausi tidak termasuk dalam kepengurusan ACT, baik struktural maupun nonstruktural.
"Semoga surat pernyataan resmi dari ACT ini menjawab fitnah dan tuduhan keji kepada saya dan keluarga," ujar Ustaz Hilmi Firdausi.
BACA JUGA: Jadi Ambassador ACT, Fauzi Baadilla: Gue Kerja Sukarela
Dia kembali menegaskan dirinya hanya influencer biasa sama seperti asatidz, artis dan tokoh lainnya.
"Saya tidak tahu menahu apa yang terjadi di ACT," tegasnya.
Sebelumnya, Ustaz Hilmi juga menegaskan haram bagi dirinya jika makan dana sosial ACT.
Ustaz Hilmi mempersilakan kepada pihak-pihak yang meragukan terhadap penegasan dirinya tidak menerima dana umat dari ACT untuk mengecek langsung aliran dana lembaga tersebut hingga ke PPATK..
"Zaman transparansi begini semua bisa dibuka ke publik," ujarnya.
Dia juga mengingatkan kepada semua pihak tentang bahaya fitnah.
"Bertaubatlah kepada Allah atas semua fitnah yang kalian tuduhkan karena semuanya pasti akan dimintai pertanggungjawaban di akhirat," serunya.
Ustaz Hilmi menambahkan tidak mengharapkan mereka yang telah melayangkan fitnah keji terhadap dirinya meminta maaf.
"Kalau mereka mau, saya pasti maafkan. Kalau tidak, semoga ini menjadi pelebur dosa-dosa saya," pungkasnya. (mar1/jpnn)
Redaktur & Reporter : Sutresno Wahyudi