Jelang Idulfitri, BPOM Temukan Banyak Pangan Kedaluwarsa Tersebar di 5 Daerah Ini

Jumat, 15 Mei 2020 – 13:21 WIB
Kepala Badan POM RI Penny K. Lukito saat konferensi pers virtual Hasil Intensifikasi Pengawasan Pangan selama Ramadan dan Menjelang Hari Raya Idulfitri. Foto: Mesya/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Masa pandemi Covid-19 tidak membuat Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) lengah.

Sesuai hasil pengawasan BPOM selama Ramadan dan menjelang Hari Raya Idulftri, ditemukan banyak pangan tidak memenuhi ketentuan (TMK).

BACA JUGA: BPOM Bantah Setujui Klaim Obat Herbal Berkhasiat Obati COVID-19

Hal ini disampaikan Kepala Badan POM RI Penny K. Lukito saat konferensi pers virtual Hasil Intensifikasi Pengawasan Pangan selama Ramadan dan Menjelang Hari Raya Idulfitri 2020 pada Jumat (15/5).

"Hasil pelaksanaan intensifikasi pengawasan pangan selama 2 minggu Ramadan tahun ini (27 April - 8 Mei 2020), menunjukkan masih banyak ditemukan pangan olahan yang TMK," kata Penny.

BACA JUGA: BPOM Amankan Makanan, Obat dan Kosmetik Ilegal Rp 4,1 Miliar

Dari 1.197 sarana distribusi pangan yang diperiksa, terdapat 38,10% sarana distribusi TMK karena menjual pangan rusak, pangan kedaluwarsa, maupun pangan tanpa izin edar (TIE) atau ilegal.

Jumlah total temuan produk pangan TMK sebanyak 290.681 pieces dengan total nilai ekonomi mencapai Rp 654.300.000.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: THR Cair, 10 Pasien Corona Kabur dari Karantina, Covid-19 Menggila

"Jika dibandingkan dengan data intensifikasi pangan tahun 2019, terjadi peningkatan jumlah temuan produk TMK. Namun, terjadi penurunan besaran nilai ekonomi temuan. Temuan produk TMK tahun ini didominasi oleh pangan kedaluwarsa," beber Penny.

Berdasarkan lokasi temuan, jenis pangan TIE banyak ditemukan di Surakarta, Banyumas, Banggai, Manokwari, dan Sorong, dengan jenis pangan berupa Bahan Tambahan Pangan (BTP), teh, roti, makanan ringan, dan sirup

Sedangkan temuan pangan kedaluwarsa banyak ditemukan di Manokwari, Sorong, Mimika, Morotai, dan Aceh Tengah.

Adapun jenis pangannya adalah minuman serbuk, minuman berkarbonasi, mentega, wafer, dan makanan ringan.

"Temuan pangan rusak dengan jenis pangan minuman berperisa, susu, krimer, biskuit, dan makanan ringan banyak ditemukan di Manokwari, Gorontalo, Aceh Tengah, Sorong, dan Surakarta," ucapnya.

Terhadap pangan olahan kemasan yang rusak, kedaluwarsa, dan TIE, Penny mengatakan, langsung diturunkan dari display.

Kemudian rekomendasikan untuk diretur ke supplier ataupun dimusnahkan, serta dilakukan pembinaan ke penjual/manajemen ritel agar tidak menerima produk yang TMK. (esy/jpnn)


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler