Jelang Imlek, Ikan Dingkis Tembus Rp 150 Ribu Per Kilo

Selasa, 17 Januari 2017 – 11:58 WIB
Seorang pedagang menunjukkan ikan Dingkis yang diburu warga Tionghoa jelang Imlek. Foto: batampos/jpg

jpnn.com - jpnn.com - Warga Tionghoa di kota Batam, Kepulauan Riau punya kebiasaan unik jelang tahun baru Imlek 28 Januari mendatang, yakni berburu ikan Dingkis di pasar.

Meski masih 11 hari lagi tahun baru Imlek, namun warga Tionghoa sudah mulai mencari ikan Dingkis di pasar Penuin Lubukbaja, Batam.

BACA JUGA: Kadisduk Kena OTT, Pengganti Tunggu SK dari Kemendagri

"Udah mulai jual, tapi masih murah karena telurnya sedikit. Harganya masih Rp 70 ribu hingga Rp 80 ribu perkilo," ucap seorang pedagang Ismail, Senin (16/1).

Warga Tionghoa meyakini mengonsumsi ikan Dingkis membawa rejeki, setiap jelang Imlek ikan Dingkis jadi favorit dan selalu dicari di Batam.

BACA JUGA: Sempat Berjuang, Bayi Nahas Ini Akhirnya Meninggal

"Yang bikin mahal itu telurnya, makin banyak telur makin mahal. Sekarang masil murah," katanya.

Dia menambahkan, ikan Dingkis punya dua jenis telur, ada yang berwarna putih dan kuning. "Pasangan baru atau anak muda suka cari yang telur putih, kalau yang kuning orang tua, karena kolesterolnya tinggi," ujarnya.

BACA JUGA: Lalai, Penabrak Pancung Ditetapkan Jadi Tersangka

Berbeda dengan Ismail, pedagang lain Ati mengatakan kini dia telah menjual dengan harga Rp 150 ribu perkilo.

Menurut Ati, biasanya ikan Dingkis mulai mahal mulai empat atau lima hari jelang imlek karena saat ikan Dingkis akan banyak bertelur.

"Harganya Rp 350 ribu sampai Rp 400 ribu per kilo,” ucapnya seperti diberitakan Batam Pos (Jawa Pos Group) hari ini.

Sementara itu, ketua Himpunan Seni Budaya Suku Tionghoa Indonesia (Hisbutib) Batam Harsono mengatakan Ikan ini cukup unik pasalnya ikan bertelur saat imlek saja.

Atau tepatnya banyak bertelur pada hari kedua imlek atau tanggal 2 bulan 1 penanggalan Tionghoa.

"Ini yang masih kita heran," ucapnya.

Namun dia mengungkapkan keharusan mengonsumsi ikan Dingkis tak ada dalam budaya Tionghoa, hal unik ini hanya terjadi di Kepri, khususnya Batam.

"Mulai kapan (kebiasaan makan Ikan Dingkis di Kepri) belum ada yang tahu pasti. Namun, ada sebagian orang Tionghoa yang percaya kalau makan datangkan rejeki," pungkasnya. (cr13)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Speed Boat Tabrak Pancung, Dua Tewas, Dua Kritis


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Batam   Imlek 2017  

Terpopuler