Jelang Kongres PD, SBY Diminta Tak Banyak Komentar

Jumat, 06 Maret 2015 – 13:43 WIB
Susilo Bambang Yudhoyono. Foto: facebook

jpnn.com - JAKARTA - Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Ahmad Mubarok belum yakin Ketua Umum PD, Soesilo Bambang Yudhoyono bersedia dicalonkan kembali memimpin partai periode 2015-2020, dalam Kongres III yang akan digelar di Surabaya tahun ini.

Menurutnya, bisa saja SBY menempuh jalan lain dengan mengajukan satu nama yang akan direkomendasikan menjadi ketua umum partai. 

BACA JUGA: Istri Abraham Samad Ogah Penuhi Panggilan Bareskrim

"Dalam kongres SBY belum tentu bersedia dicalonkan menjadi Ketum, dan saya lihat SBY berpikiran jernih. Bisa saja SBY bilang bukan sayalah sebagai ketum dan menyodorkan satu nama," kata Mubarok saat dihubungi wartawan di Jakarta, Jumat (6/3).

Mubarok menilai kemungkinan SBY menempuh kebijakan tersebut bisa saja terjadi karena Presiden RI ke 6 itu merupakan tokoh dunia yang memiliki banyak agenda. Namun, dia meminta untuk saat ini SBY tidak boleh banyak komentar.

BACA JUGA: Meski Aktivis Antikorupsi, Denny Tak Berhak Dapatkan Kekebalan

"Untuk sekarang SBY tidak boleh komentar. SBY bisa saja mengajukan satu nama karena SBY adalah tokoh dunia dan banyak agenda. Maka bisa menggabungkan demokrasi dan kharisma," jelasnya.

Bila SBY tidak bersedia dicalonkan kembail memimpin partai dan memilih mengajukan satu nama untuk disetujui peserta kongres, maka akan terbuka peluang bagi siapa saja untuk diusulkan oleh SBY.

BACA JUGA: Novanto Ingatkan Kubu Agung tak Menabrak Aturan

"Terbuka peluang bagi siapa saja dan SBY sodorkan satu nama, maka semua setuju. Demokrasi jalan dan ketertiban terjamin. kalau dibiarkan banyak kandidat, bisa seperti Golkar dan PPP," ujar Mubarok.

Lalu bagaimana dengan Mubarok, apakah akan ikut berkompetisi menduduki posisi ketum PD? "Saya tidak tertarik tapi panggilan sejarah tidak bisa menolak," tambah Mubarok. (fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Istri Abraham Samad akan Diperiksa Bareskrim


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler