Kelompok peretas asal Chna yang diyakini memiliki afiliasi dengan pemerintah Cina telah berhasil meretas jaringan internet sejumlah media Australia menjelang pertemuan G20 akhir pekan ini, seorang pakar keamanan internet global mengingatkan. "Kami mulai melihat pergerakan mereka selama beberapa pekan yang mentargetkan sejumlah media Australia dan kami meyakini hal itu terkait dengan event KTT G20," kata Dmitri Alperovitch, Wakil pendiri Perusahaan Pengamanan Komputer berbasis di AS, CrowdStrike, dalam program 7.30 ABC. CrowdStrike menamakan kelompok peretas asal China itu "Deep Panda". Menurut Alperovitvh, mereka adalah kelompok peretas yang sama yang pernah meretas jaringan lembaga penyusun kebijakan luar negeri AS ditengah berlangsungnya krisis Irak pada pertengahan tahun. "[Mereka] biasanya pergi setelah mendapatkan data strategis untuk kepentingan pemerintah China," katanya. Deep Panda dan Vixen Panda
Saat ini aksi peretasan yang dilakukan Deep Panda menyasar media Australia dalam usaha untuk memahami iklim media lokal terkait kedatangan Presiden China Xi Jinping. Alperovitch mengatakan dia tidak bisa menyebutkan nama media yang menjadi target aksi kelompok hacker ini karena alasan keamanan. "[Mereka) mencari data-data seputar pertanyaaan yang kemungkinan diajukan oleh wartawan Australia, jenis-jenis liputan, positif atau negatif, apa yang diharapkan media Australia dari kedatangan pemimpin China, "kata Alperovitch. Alperovitch juga mengidentifikasi aktifitas dari kelompok hacker Cina yang terkait dengan pemerintah, kelompok ini disebutnya bertanggung jawab atas serangan terhadap jaringan komersial dan pemerintah di Australia. Kelompok hacker yang disebutnya Vixen Panda, ini memiliki track record peretasan yang panjang di Australia. "Dari semua kelompok hacker asal China yang pernah kita lacak, Vixen Panda adalah salah satu yang paling fokus melakukan kegiatannya pada Australia," katanya. Berdasarkan penelitiannya, Alperovitch mengatakan dirinya yakin Vixen Panda sebenarnya adalah bagian dari unit militer berbasis di Beijing yang berada dalam Departemen Ketiga Tentara Pembebasan Rakyat. Departemen ketiga, atau 3PLA demikian biasa disebut merupakan versi China dari lembaga semacam Badan Keamanan Nasional (NSA) AS atau Direktoral Sinyal Australia. "Jadi saat ini ada bagian dari unit militer China melakukan kegiatan memata-matai pemerintah Australia..dan informasi yang mereka curi dilanjutkan melalui rantai militer ke puncak tertinggi kepemimpinann di pemerintahan China," katanya.
BACA JUGA: Giliran Es Kopi Kemasan Jadi Sasaran Kampanye Anti Label Halal
BACA ARTIKEL LAINNYA... Selundupkan Kokain ke Australia, Pengusaha Ini Dipenjarakan Sekitar 5 Tahun