Jelang Lebaran, Harga Pinang Anjlok, Petani Terpukul

Rabu, 13 Juni 2018 – 03:07 WIB
Petani sedang menjemur buang pinang. Foto: jambiekspres/jpg

jpnn.com, MUARASABAK - Komoditi andalan Kabupaten Tanjung Jabung Timur dan Tanjung Jabung Barat tak lagi bisa diandalkan.

Harganya terus turun. Bahkan, Senin (11/6) lalu, harganya hanya Rp 6 ribu per kilogram untuk pinang dengan kondisi kadar air 90 persen.

BACA JUGA: Polisi Investigasi Penyebab Meninggalnya Wartawan di Lapas

Untuk pinang dengan kadar air 30 persen Rp 14 ribu, turun Rp 2 ribu.

Turunnya harga pinang mendekati lebaran ini membuat petani pinang terpukul. Ismail, petani pinang di Mendahara, mengatakan, petani pinang saat ini membutuhkan perhatian dari pemerintah.

BACA JUGA: Baru Main 10 Menit, SM Tewas Tanpa Kenakan Pakaian

“Lebaran tinggal beberapa hari lagi, kita butuh uang banyak untuk membeli persiapan dan perlengkapan lebaran, harga pinang lah turun lagi," ujar Ismail.

Kata dia, penurunan harga pinang memang tidak begitu drastis, yang menjadi kendala, upah ngupas pinang tidak turun-turun.

BACA JUGA: Kemitraan Bisa Membawa Kemajuan untuk Papua

"Kalau harga pinang tidak begitu nian turunnya, tapi, upah ngupas tidak turun-turun per kilonya, turun Rp 600 rupiah, tapi, upah ngupas tetap Rp 2.000 per kilo, sama saja Rp 11.000 yang turun," ungkap Ismail.

Sementara itu, Andak salah seorang penampung pinang menuturkan, memang dalam beberapa minggu ini dan menjelang Hari Raya, harga jual pinang mengalami penurunan.

"Iya, harga pinang sekarang sedang turun," akunya.

Sebelumnya harga pinang Rp 6.700, kondisi kadar air 90 persen, saat ini hanya tinggal Rp 6.000 per kilo gramnya. Sedangkan untuk kadar air 30 persen yang sebelumnya Rp 16.000, menjadi Rp 14.000.

"Tidak begitu drastis, biasanya setelah lebaran, harganya kembali naik," akunya.

Kata Dia, salah satu penyebab turunnya harga pinang, Andak tidak mengetahui dengan jelas, apa pengaruh buah pinang yang melimpah atau dolar.

"Kalau buahnya memang banyak saat ini, kita tidak tau apa karena buah pinang yang banyak menjadi pemicu turunnya harga, kita juga tidak tau,” tegasnya.

Tak hanya di Tanjung Jabung Timur, di Tanjung Jabung Barat, juga anjlok. Petani Pinang di Desa Lumahan, mengatakan, harga pinang turun sejak beberapa hari lalu.

"Harga pinang makin merosot, kami sangat berharap bisa naik lagi seperti dulu, rupanya makin terpuruk," keluh Jali.

Harga pinang, berbanding terbalik dengan harga sembako yang terus merangkak naik. Ekonomi makin sulit dan rumit dirasakan para petani di Tanjabbar. Anjloknya harga pinang dinilai sudah mencapai titik terendah, ini membuat ribuan petani di Tanjabbar merasakan dampaknya.

"Bukan hanya rugi biaya operasional. Biaya yang harus dikeluarkan untuk panen dengan nilai jual hitungannya rugi. Kalau sudah begini kita pasrah lah lagi mau beli pakaian dan kebutuhan lebaran lainnya,” pungkasnya. (oni/sun)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Beginilah Kabar Baru Terduga Teroris yang Ditangkap di Bungo


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler