Menjelang Pemilu 2024, Densus 88 Bekuk 6 Teroris di Kalbar dan Sumsel

Jumat, 20 Oktober 2023 – 00:00 WIB
Situasi penangkapan terduga teroris di Kecamatan Semparuk, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, Kamis (19/10/2023). ANTARA/HO-warga setempat (ANTARA/Teofilusianto Timotius)

jpnn.com, JAKARTA - Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri membekuk tersangka tindak pidana teroris di wilayah Sambas, Kalimantan Barat dan Sumatera Selatan (Sumsel).

“Densus 88 Antiteror Polri menangkap satu tersangka teroris di Sambas, Kalimantan Barat, dan lima tersangka teroris di Sumatera Selatan,” kata Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan kepada wartawan di Jakarta, Kamis (19/10).

BACA JUGA: Waspada, Teroris Internasional Gunakan Gim Daring Rekrut Anggota Baru

Jenderal polisi bintang satu itu menyebut para tersangka tindak pidana teroris yang ditangkap berasal dari jaringan berbeda, yakni Anshor Daulah (AD) dan Jamaah Islamiah (JI).

“Yang di Kalbar teroris jaringan Anshor Daulah, sedangkan di Sumatera Selatan jaringan JI,” katanya.

BACA JUGA: KAHMI: Zionis Israel Teroris Dunia, Biadab

Ramadhan belum mengungkap siapa saja inisial tersangka tindak pidana teroris yang ditangkap tersebut termasuk peran-perannya, karena masih dalam pemeriksaan intensif oleh penyidik Densus 88 Antiteror Polri.

“Penyidik Densus 88 masih bekerja di lapangan untuk mengumpulkan semua keterangan dan barang bukti,” ujarnya.

BACA JUGA: Satgas TNI Tangkap Anggota Teroris di Papua, Lihat Senjata dan KTA-nya

Penangkapan seorang laki-laki tersangka dugaan tindak pidana terorisme di Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat berlangsung pada Kamis, pukul 06.00 WIB.

Penegakan hukum terhadap terorisme menjadi perhatian serius Polri sebagaimana diamanatkan oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam apel gelar pasukan Operasi Mantap Brata 2023-2024 di Lapangan Monas, Selasa (17/10).

Dalam amanatnya, Kapolri menyampaikan seluruh jajaran kepolisian yang terlibat pengamanan harus mampu mengantisipasi serangan teroris, dicegah sebelum melakukan aksi.

Karena, kata dia, pada penyelenggaraan Pemilu 2019 terdapat enam aksi serangan teror yang terjadi.

“Dan ini tidak boleh terjadi di Pemilu 2024,” kata dia.

Mantan Kabareskrim Polri itu mengingatkan konflik antara Hamas dan Israel juga meningkat bisa berdampak di Tanah Air, sehingga harus diantisipasi pula terhadap aksi-aksi di masyarakat.

“Terlebih saat ini perang antara Hamas dengan Israel sedang bereskalasi di mana hal ini dapat berdampak terhadap situasi di dalam negeri,” kata Sigit.

Dalam mengantisipasi terjadinya aksi teror, Sigit meminta jajaran untuk mengoptimalkan preventive strike, yakni teknik pencegahan dengan aksi penindakan.

“Optimalkan preventive strike agar pelaku teror bisa ditangkap sebelum melancarkan aksinya sehingga kita bisa memastikan dan meminimalkan tidak ada letupan sekecil apa pun pada Pemilu 2024,” ujar Sigit. (antara/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tokoh Masyarakat DIY Ajak Semua Pihak Menjaga Kamtibmas di Pemilu 2024


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler