jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI untuk mengantisipasi adanya serangan hoaks di media sosial (medsos).
Jokowi merespons baik rencana Ketua Bawaslu Rahmat Bagja yang akan meningkatkan pengawasan terkait pemilu di medsos.
BACA JUGA: Ternyata Pak Jokowi Pernah Grogi Gara-gara Dipanggil Bawaslu DKI
Jokowi menilai medsos kerap menjadi ajang menyebarkan isu atau memanas-manasi masyarakat.
"Saya setuju sekali tadi Pak Ketua Bawaslu menyampaikan itu. Di dalam dunia nyata enggak ada apa-apa, ini dari mana, kok, ribut isu ini, medsos pasti, enggak ada yang lain," kata Jokowi dalam sambutannya pada acara Konsolidasi Nasional Bawaslu RI yang digelar di Hotel Bidakara, Jakarta, Sabtu (17/12).
BACA JUGA: Jokowi: Jangan Sampai Bawaslu Menjadi Badan Pembuat Waswas Pemilu
Jokowi juga menekankan salah satu faktor kerawanan pada pemilu dan pilkada itu ialah soal politik identitas, SARA, dan hoaks.
Untuk itu, Jokowi mengingatkan Bawaslu berhati-hati mengenai hal tersebut dan harus segera memperingatkan pihak yang melakukan pelanggaran tersebut.
BACA JUGA: Sikap Jokowi kepada Uni Eropa Sudah Tepat, Negara Anggota ASEAN Sebaiknya Mendukung
"Kita tidak bisa bersantai-santai dengan politik identitas, politisasi agama, politik SARA, jangan berikan ruang apa pun kepada ini, ini sangat berbahaya sekali. Ini bisa menjadi peluang pihak lain untuk memecah belah keutuhan negara kita, keutuhan kita sebagai sebuah bangsa," tegasnya.
Jokowi juga meminta Bawaslu bekerja cepat, responsif, dan selalu berada dalam koridor hukum.
Bawaslu juga diminta merespons dan menyelesaikan pengaduan dengan cepat, menindak berbagai pelanggaran dengan tegas, memegang teguh integritas, dan melakukannya secara adil dan tidak memihak.
"Bawaslu harus tegas dalam menegakkan aturan, tidak boleh ragu, tetapi juga jangan sampai Bawaslu malah menjadi badan pembuat was-was pemilu yang membuat was-was masyarakat untuk memilih peserta pemilu untuk bersosialisasi," kata dia.
Jokowi menginginkan ingar bingar pemilu tetap harus terasa sebagai bagian dalam berdemokrasi.
"Jangan sampai kita mengadakan pemilu senyap, kelihatan enggak ada apa-apa, ya, enggak benar juga. Menurut saya, kuncinya aturan main harus jelas dan disosialisasikan," paparnya. (tan/JPNN)
Video Terpopuler Hari ini:
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi Dorong Kemitraan ASEAN dan Uni Eropa Inklusif dan Berkelanjutan
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga