jpnn.com - JAKARTA - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta Badan Pengawas Pemilu atau Bawaslu bersikap tegas dan tidak boleh ragu dalam menegakkan aturan. Namun, Jokowi mengingatkan Bawaslu agar jangan membuat waswas masyarakat dan peserta pemilu mengikuti pesta demokrasi.
Jokowi menyampaikan pesan itu saat Konsolidasi Nasional Bawaslu di Jakarta, Sabtu (17/12). "Bawaslu harus tegas dalam menegakkan aturan, tidak boleh ragu. Sekali lagi, jangan sampai Bawaslu malah menjadi 'badan pembuat waswas pemilu'," kata Jokowi.
BACA JUGA: Sikap Jokowi kepada Uni Eropa Sudah Tepat, Negara Anggota ASEAN Sebaiknya Mendukung
Menurutnya, Bawaslu memang patut menjadi badan yang disegani.
Namun, jangan sampai sikap Bawaslu membuat waswas masyarakat untuk memilih kandidat dalam pemilu, serta peserta pemilu waswas untuk bersosialisasi. Artinya, kata Presiden Jokowi, pemilu harus tetap ingar-bingar sebagai bagian dari demokrasi.
BACA JUGA: Bawaslu Temui Menag Yaqut Bahas Kampanye di Masjid, Singgung Anies
"Ini penting sekali, harus ingar-bingar. Harus ingar-bingar pemilunya. Jangan sampai menyelenggarakan pemilu senyap, kelihatan tidak ada apa-apa, ya, enggak benar juga," kata Jokowi.
Oleh karena itu, Jokowi mengatakan, peraturan terkait dengan pemilu harus jelas dan benar-benar disosialisasikan kepada seluruh pihak.
BACA JUGA: Diambil Alih Muchdi PR, Partai Berkarya Malah Gagal Ikut Pemilu, Sekarang Gugat KPU
Dia mengingatkan jangan sampai terdapat pihak yang mengelak dan beralasan tidak tahu peraturan pemilu sehingga membuat pelanggaran.
Presiden Jokowi juga meminta Bawaslu bekerja cepat, responsif, dan selalu bergerak pada koridor hukum. Bawaslu juga harus terus memegang integritas dan bersikap adil.
"Menyelesaikan berbagai pelanggaran dengan tegas. Tidak usah ragu-ragu. Tidak boleh ragu. Pegang teguh integritas dan sekali lagi lakukan secara adil dan tidak memihak," kata Presiden Jokowi. (antara/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi