Jelang Pemilu, Pandawa Lima Ajak Masyarakat Mengecek Informasi yang Beredar

Kamis, 23 November 2023 – 20:10 WIB
Relawan Pemenangan Prabowo Gibran for Presiden RI 2024 bidang hukum Pandawa Lima Adheri Zulfikri Sitompul SH mengajak masyarakat tak begitu saja percaya pada informasi yang beredar menjelang pemilihan umum (Pemilu) 2024. Foto: source for jpnn

jpnn.com, JAKARTA - Relawan Pemenangan Prabowo Gibran for Presiden RI 2024 bidang hukum Pandawa Lima Adheri Zulfikri Sitompul SH mengajak masyarakat tak begitu saja percaya pada informasi yang beredar menjelang pemilihan umum (Pemilu) 2024.

Hal itu diungkapkan Adheri saat menanggapi framing seolah-olah pernyataan calon presiden Pilpres 2024 Prabowo Subianto terkait adanya izin usaha pertambangan (IUP) bekas badan usaha swasta yang diberikan kepada Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) adalah hoaks atau berita bohong.

BACA JUGA: Ning Ais Shafiyah Jubir Timnas Amin: Pemilu Hanya Sementara, Persaudaraan Selamanya

Bahkan, framing itu viral di media sosial, padahal PBNU sudah mengonfirmasi dan membenarkan bahwa ada IUP yang dikelola.

"Telah terjadi pembelokan dan ditunggangi oleh pihak-pihak yang bersebengan kepentingannya. Misalnya dengan memframing opini bahwa seolah-olah Prabowo berikan berita palsu mengadu domba," ujar Adheri.

BACA JUGA: Sekretaris Otorita IKN Ajak Influencer Sebarkan Informasi positif

Dia menegaskan bahw apa yang disampaikan Prabowo bukanlah berita palsu.

Sebab, data dan fakta peristiwanya jelas benar ada dan secara hukum, proses terkait konsesi tersebut masih berjalan sehingga yang disampaikan Prabowo tersebut adalah kenyataan," ujar Adheri.

Adheri juga menyampaikan bahwa untuk membuka lebih terang dan jelasnya hal ini maka perlu pemerintah maupun PBNU dapat memberikan penjelasan sudah sampai mana realisasinya termasuk siapa saja atau perusahaan tambang mana yang melakukan kerja sama operasional dengan organisasi tersebut.

"Kebijakan Presiden Jokowi untuk menyertakan PBNU dalan urusan tersebut tentunya tujuannya sangat mulia untuk mensejahterakan masyarakat," ujar Adheri Sitompul.
Adheri pun menghimbau pada masyarakat agar lebih memperhatikan informasi yang beredar.

Sebab, cara kerja hoaks bersifat berada di luar kesadaran seperti yang diungkapkan Ziad Abdelnour bahwa

"Rumors are carried by hatter's, spread by fools, and accepted by idiots. Jadi, hoaks itu dibawa atau di carried/create by haters yakni oleh para pembenci yang lalu disebarkan ole orang orang yang tidak cakap dan diterima oleh orang orang yang tidak cakap atau bodoh," katanya.

Oleh karena itu, Aderi mengimbau masyarakat untuk secara cerdas menelaah dan mengkonfirmasi dengan data dan logika agar tidak dengan mudah digiring oleh opini tertentu apalagi hoaks.

"Jangan jadi golongan pembenci, tidak cakap lalu idiot," ujar Adheri.(mcr10/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Pemilu   Prabowo   informasi   hoaks  

Terpopuler