Jelang Pemilu, WhatsApp Punya Fitur untuk Menyaring Berita Hoaks

Rabu, 03 April 2019 – 21:56 WIB
Ilustrasi WhatsApp. Foto: pixabay/JPNN.com

jpnn.com - Bagian dari komitmen mendukung pesta demokrasi, WhatsApp menambahkan fitur yang mampu melakukan pengecekan fakta dengan memanfaatkan eknologi AI (artificial intelligence).

Fitur dihadirkan untuk melawan disinformasi dan berita palsu yang menyebar lewat platform mereka menjelang pemilihan umum (pemilu) di India pada 11 April akan datang.

BACA JUGA: Elektabilitas PAN, Perindo & PSI Masih di Bawah Ambang Batas Parlemen

BACA JUGA: WhatsApp Bakal Punya Tampilan Dark Mode

Menurut laporan Reuters, pengguna bisa meneruskan pesan ke Checkpoint Tipline, di mana tim yang dipimpin oleh startup lokal Proto akan menilai dan menandai apakah fakta tersebut benar atau salah.

BACA JUGA: Respons Hasto PDIP untuk Tangkis Tuduhan Habib Rizieq

Sementara itu, The Verge melaporkan, Rabu (3/4), pesan-pesan ini nantinya akan digunakan untuk membuat database yang nantinya mempelajari dan memahami penyebaran informasi yang salah.

Layanan pesan singkat milik Facebook itu memang telah mendapat kritikan karena beberapa kali terdapat kasus penyebaran informasi yang salah di platform.

BACA JUGA: Kode Cap Jempol di Amplop Serangan Fajar Bowo, Sandiaga: Mestinya Buat Petani

WhatsApp juga dituduh memfasilitasi penyebaran informasi viral selama pemilihan di Brasil tahun lalu.

Bahwa layanan pemeriksaan fakta WhatsApp, yang diluncurkan pada 2 April 2019 kemarin, mungkin mengalami beberapa masalah awal. Sebuah pesan yang dilaporkan oleh outlet masih menunggu klasifikasi dua jam kemudian.

Tujuan dari inisiatif baru ini, menurut pendiri Proto, Ritvvij Parrikh dan Nasr ul Hadi, adalah untuk mempelajari fenomena informasi yang salah.

“Semakin banyak data mengalir, kita akan dapat mengidentifikasi yang paling rentan atau terpengaruh. Masalah, lokasi, bahasa, wilayah, dan banyak lagi," kata Proto.

Sebanyak lima bahasa akan didukung oleh Checkpoint Tipline yakni Inggris, Hindi, Telugu, Bengali, dan Malayalam. Selain itu, layanan ini akan mendukung penyebaran informasi yang salah dalam bentuk teks, video, dan gambar. (mg9/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Respons Fahri Hamzah soal Pak Luhut Ketahuan Berikan Amplop ke Kiai demi Baju Putih


Redaktur & Reporter : Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler