jpnn.com, JAKARTA - Menjelang pendaftaran CPNS dan PPPK 2021 yang rencananya dimulai 31 Mei mendatang, honorer K2 makin risau. Sebagian dari mereka mengaku kesulitan mendapatkan informasi.
Dudi Abdullah, pengurus Perkumpulan Honorer K2 Indonesia (PHK2I) Kabupaten Garut, mengatakan, belakangan ini dia dan rekan-rekannya susah mencari informasi tentang formasi CPNS dan PPPK 2021. Sikap Badan Kepegawaian Daerah (BKD) mendadak berubah.
BACA JUGA: Jumlah Formasi PPPK Guru Lebih Banyak Dibanding CPNS
"Enggak seperti sebelumnya, BKD diam semua. Kami jadi bingung, masa harus ke Jakarta untuk cari informasi," keluh Dudi kepada JPNN.com, Sabtu (22/5).
Dudi dan kawan-kawannya sudah mencoba menelusuri informasi dengan berbagai cara. Sayangnya semua akses tertutup. Ini sangat berbeda dengan teman-temannya di daerah lain.
BACA JUGA: Jelang Pendaftaran CPNS dan PPPK 2021, Pimpinan Honorer K2 Meradang
"Semua informasi (di Kabupaten Garut) tertutup rapat, kami susah sendiri sementara pendaftaran sudah di depan mata," ujarnya.
Dudi menduga, sikap tertutup BKD lantaran formasi PPPK berkurang drastis. Yang awalnya diusulkan 8.801 tetapi kemudian menyusut menjadi 230 orang.
BACA JUGA: Detik-Detik Sopir Taksi Online Ditembak 10 Kali, Kepalanya Dipukuli Tak Kesakitan, 5 Begal Ketakutan
Angka tersebut sangat kurang, mengingat jumlah guru honorer K2 saja sudah 800 orang. Belum lagi kalau ditambah honorer nonkategori.
"Bagaimana kami enggak mau demo kalau Pemda malah tertutup. Sudah nyata-nyata kami bekerja di sekolah wilayah Garut. Giliran ada rekrutmen besar-besaran, eh malah formasi PPPK disunat," kritiknya.
Dia berharap, ada keterbukaan informasi dari pemerintah pusat dan daerah. Ini untuk mencegah honorer K2 mendapatkan informasi hoaks yang sekarang makin kencang menyasar mereka.
"Kami disuruh melakukan cek ke instansi. Sudah kami lakukan tetapi kalau infornasi ditutup kayak ini bagaimana," serunya
Tidak ada jalan lain, lanjut Dudi, seluruh honorer K2 Garut akan turun ke jalan lagi. Tujuannya meminta agar Pemkab Garut menambah formasi PPPK yang ada. (esy/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad