Jelang Pertemuan Bersejarah, Trump Kirim Anak Buah ke Korut

Selasa, 29 Mei 2018 – 18:12 WIB
Presiden Amerika Donald Trump. Foto: AFP

jpnn.com - Bagi Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan pemimpin tertinggi Korea Utara Kim Jong Un, pertemuan 12 Juni nanti akan menjadi yang pertama.

Sebelumnya, dua pemimpin yang sama-sama nyentrik itu tidak pernah bertemu muka. Baik dalam pertemuan empat mata maupun pertemuan tingkat dunia.

BACA JUGA: Pertemuan Trump - Kim Jong Un Bakal Dihadiri Pihak Ketiga

Karena itu, wajar masyarakat internasional sangat mengharapkan pertemuan bersejarah tersebut tidak batal seperti yang sempat diumumkan Trump pekan lalu.

Kemarin Gedung Putih mengumumkan bahwa delegasi AS telah tiba di Korut. Tepatnya di Desa Panmunjom sisi Korut. Delegasi itu dipimpin Duta Besar AS untuk Filipina Sung Kim.

BACA JUGA: Presiden Korsel Bocorkan Rencana Amerika ke Kim Jong Un

Di Pyongyang, delegasi AS tersebut langsung bertemu tim khusus Korut. Mereka membahas segenap rangkaian acara 12 Juni dengan detail. Tidak jelas apakah dalam kesempatan itu mereka juga membahas rencana kedatangan Moon.

Washington Post menyebutkan bahwa pertemuan penting itu akan berlangsung dua hari sampai hari ini (29/5). Dalam tim yang dipimpin Sung Kim itu, ada Randall Schriver, petinggi Pentagon, dan Allison Hooker, pakar Korea pada Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih.

BACA JUGA: Kim Jong Un Tegaskan Siap Bertemu Trump

”Delegasi AS bertemu Wakil Menteri Luar Negeri Korut Choe Son Hui dan timnya.” Demikian bunyi keterangan Gedung Putih.

Secara terpisah, tim logistik AS yang tiba di Singapura pada Minggu (27/5) mulai merancang pengamanan dan meninjau lokasi pertemuan. Kepada Associated Press, Gedung Putih mengatakan bahwa tim logistik itu diketuai Joe Hagin.

Dia adalah wakil kepala staf operasional Gedung Putih. ”Semuanya berjalan sesuai rencana. Tim kami sudah mulai bekerja,” kata Jubir Gedung Putih Sarah Huckabee Sanders.

Dalam pertemuan 12 Juni nanti, AS dan Korut juga membahas denuklirisasi. Itu menjadi syarat utama yang AS tetapkan bagi Korut untuk menuju hubungan yang normal.

Setelah Korut melucuti seluruh senjata nuklirnya, AS akan bersedia menjalin kerja sama ekonomi dengan negara tetangga Korsel tersebut. Termasuk, mencabut embargo dan sanksi-sanksi ekonomi yang masih berlaku sampai sekarang.

Untuk memastikan kelancaran denuklirisasi, Korsel pun terus aktif melibatkan diri. Salah satu caranya adalah dengan menjadikan pertemuan dua Korea sebagai agenda rutin.

Pada 1 Juni nanti, delegasi Korut dan Korsel dijadwalkan kembali bertemu di Panmunjom. Mereka akan membahas kelanjutan hubungan dua negara yang sudah jauh lebih baik pasca pertemuan Jong-un dan Moon pada April lalu. (hep/c17/ano)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kisah Jurnalis AS Meliput di Korut, Jendela Selalu Ditutup


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler