jpnn.com - JAKARTA - Seiring semakin dekatnya pemilihan wali kota Dumai, Riau pada Desember nanti, nama-nama yang diperkirakan akan bersaing di pilkada kota kaya minyak itu semakin santer disebut-sebut. Berdasarkan hasil survei, setidaknya ada lima nama yang berada di papan atas dalam tingkat penerimaan publik atau akseptabilitas untuk bersaing di pilkada Dumai.
Merujuk pada survei Lembaga Kajian Pemilu Indonesia (LKPI), awalnya ada 10 nama yang disodorkan ke 1000 responden yang tersebar di 7 kecamatan di Dumai. Kesepuluh nama itu adalah Agus Widayat (wakil wali kota Dumai), Ahmadi (pengusaha), Eko Suharjo (ketua DPC Partai Gerindra), Khairul Anwar (wali kota Dumai), M Ikhsan (akademisi), Nurdin Budin (politikus Gerindra), Sunaryo (politikus PAN), Tito Gito, Zulkifli AS dan Zulkipli Ahad (politikus Golkar).
BACA JUGA: Takut Masuk Bui, DPR Lempar Tanggung Jawab Dana Aspirasi ke Eksekutif
Namun, hanya 5 nama yang punya akseptabilitas signifikan. Rinciannya adalah Agus Widayat (28,7 persen), Sunaryo (14,7 persen), Ahmadi (10,6 persen), Khairul Anwar (10,4 persen) dan M Ikhsan (6,9 persen).
Menurut Anom, tingkat penerimaan publik itu sangat erat hubungannya dengan elektabilitas atau tingkat keterpilihan. "Calon yang diterima dengan baik kehadirannya akan semakin kuat dan besar peluangnya menang," ujar Anom dalam siaran persnya, Sabtu (13/6).
BACA JUGA: Hadiri Rapimnas Golkar Kubu Ical, Teriakan Prabowo Presiden Bergema
Anom menjelaskan, publik melihat figur-figur yang disodorkan berdasarkan rekam jejak (track record), kapabilitas, tingkat pendidikan dan perilak mereka selama ini. Karenanya, figur baru seperti M Ikhsan dan Ahmadi justru mampu menyodok.(jpnn)
BACA JUGA: DPR Periode 2009-2014 Dituding Sebagai Arsitek Dana Aspirasi
BACA ARTIKEL LAINNYA... Politikus Golkar Sebut Dana Aspirasi Cuma Secuil Dari APBN
Redaktur : Tim Redaksi