Jelang Ramadhan, Pemerintah Mulai Operasi Pasar

Jumat, 08 Juli 2011 – 05:04 WIB

JAKARTA – Mendekati Bulan Puasa, harga beras mulai menunjukkan kenaikanBerdasar data Kementerian Perdagangan (Kemendag), harga beras medium per 6 Juli mencapai Rp 7.238 per kilogram

BACA JUGA: Kenaikan Elpiji 50 Kg Ditunda

Jika dibandingkan harga rata-rata minggu keempat Juni yang tercatat Rp 7.179 per kilogram, harga pekan ini sudah mengalami kenaikan 0,2 persen.

Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu mengatakan bahwa kenaikan harga beras terjadi sejak dua pekan terakhir
Menurutnya, kenaikan tersebut tergolong musiman, tepatnya ketika panen raya akan berakhir

BACA JUGA: Pelni Seriusi Angkutan Kargo ke Intim

”Tiap tahun pasti terjadi kenaikan harga
Tapi kita jaga agar kenaikannya tidak melebihi yang biasa terjadi karena faktor musiman,” kata Mari saat melakukan sidak ke Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), Kamis (7/7).

Antisipasi kenaikan harga dilakukan melalui mekanisme operasi pasar (OP) dengan memanfaatkan instrumen Bulog

BACA JUGA: IHSG Efek Fluktuasi Regional

OP beras jenis medium akan diadakan di PIBC seperti tahun laluHarga beras OP dipatok Rp 500 lebih rendah daripada harga pasaran”Kalau harga di pasar Rp 6.800 per kilogram, maka harga beras OP Rp 6.300 per kilogram"Diharapkan harga turun seperti tahun lalu,” ucap Mari.

Penjualan beras OP, lanjutnya, akan disesuaikan dengan permintaan, sehingga tidak ada pembatasan volumeSasarannya adalah titik-titik ritel di daerah yang harga berasnya meningkat tinggi”Harga akan diturunkan sampai kita anggap stabilBulog juga akan terus melakukan pengadaan karena masih ada panen sampai Agustus,” katanya

Dirut Perum Bulog Sutarto Alimoesa menambahkan, pihaknya menyiapkan cadangan beras pemerintah sekitar 500 ribu ton untuk kebutuhan operasi pasar dan 300 ribu ton stok beras komersial”Berapa pun permintaan akan kita keluarkanStok masih aman untuk penyaluran rutin sampai enam bulan ke depan, yakni sebanyak 1,6 juta ton,” katanya.

OP untuk beras komersial sudah mulai dilaksanakan pekan lalu dengan menyalurkan beras jenis IR-1 sebanyak 2.800 tonSesuai jadwal, hari ini digelar OP untuk cadangan beras pemerintah dengan jumlah 1.600 tonRencananya, OP tersebut akan terus dilakukan sampai harga turun dan stabil.

Sementara itu, Menteri Pertanian Suswono mengatakan, berdasar rilis Badan Pusat Statistik (BPS) dalam angka ramalan II (ARAM II), produksi beras tahun ini naik 2,4 persen atau mengalami peningkatan 1,59 juta ton (68,06 juta ton gabah kering giling)Padahal, target produksi beras sampai akhir tahun ini bisa tercapai dengan jumlah gabah kering giling 70,6 juta ton’’Masih ada kesempatan pada musim kemarau I dan IINanti akan digenjotMudah-mudahan bisa tercapai di 70,6 juta ton,” katanya

Upaya mengejar target produksi 70,6 juta ton beras juga dilakukan melalui pemanfaatan lahan rawa dengan potensi produksi 1,5 juta ton beras.  Langkah itu diperlukan untuk menambah produksi beras lima tahun ke depan sebanyak 10 juta ton”Saat ini kita surplus 5 juta ton, tapi itu rawan karena kebutuhan per bulan 3 juta ton beras,’’ tandasnya(res/fat)
 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Australia Impor Sapi Lagi ke Indonesia


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler