SURABAYA - PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) makin serius menggarap jasa angkutan kargo ke Indonesia Timur (Intim)Pelni pun menambah kapasitas kargo di beberapa jenis kapalnya, dan bakal ada penambahan kapal penumpang modifikasi hingga akhir 2011.
Manager PT Pelni cabang Surabaya, Daniel Ecbert menerangkan, modifikasi dilakukan pada kapal Dobonsolo yang semula murni untuk mengangkut penumpang, berubah menjadi angkutan barang
BACA JUGA: IHSG Efek Fluktuasi Regional
”Kapal modifikasi ini dioperasikan mulai April laluBACA JUGA: Australia Impor Sapi Lagi ke Indonesia
Rencananya kapal Ciremai juga akan dimodifikasi tahun iniBACA JUGA: Kwik Anggap Ekonomi RI Sudah Total Liberal
Tarif pengiriman barang juga naik 9,28 persen per 1 Mei laluMisalnya, tarif dry container tujuan Jayapura CY (container yard)-CY sebesar Rp 30,6 jutaSebelumnya Rp 28 juta.
Hingga semester pertama 2011, revenue Pelni yang didapatkan dari pengiriman kargo berupa dry container mencapai Rp 18,51 miliar, atau naik 48 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 12,5 miliarSaat ini, kontribusi dry container sebesar 25 persen dari total revenue Pelni pada semester satu, yakni sebanyak Rp 73,94 miliar”Kami targetkan total revenue tahun ini bisa mencapai Rp 156 miliar,” paparnya.
Sementara itu, fokus kargo ini dikarenakan tingginya biaya operasional kapal penumpang yang mencapai Rp 925 per milPadahal, tarif penumpang hanya Rp 415 per milMeskipun, saat ini penumpang diberikan layanan Public Service Obligation (PSO) atau sejenis subsidi sebesar Rp 872 miliarAngka PSO ini naik 45,3 persen dari Rp 600 miliar tahun lalu”Kami tidak bisa berharap pada penumpang yang angkanya bagus kalau masa peak season sajaPengiriman peti kemas jauh lebih prospektif dibandingkan penumpangNanti bisa diberlakukan subsidi silang dari kargo untuk penumpang,” terang Direktur Utama PT Pelni (Persero) Jussabela Sahea, beberapa waktu yang lalu di Surabaya(gal)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Target Lifting Baru Dianggap Belum Realistis
Redaktur : Tim Redaksi