jpnn.com - JAKARTA - Panitia Seleksi Nasional Calon Aparatur Sipil Negara (Panselnas CASN) belum juga menetapkan jadwal seleksi CPNS 2023.
Yang pasti, persaingan perebutan kursi CPNS 2023 bakal berlangsung ketat.
BACA JUGA: Seleksi CPNS 2023: Keahlian Khusus Ini Berpeluang Besar, Anda Termasuk?
Pasalnya, pemerintah sudah menyusun arah kebijakan pengadaan ASN Tahun 2023, di mana seleksi CPNS 2023 akan dilakukan sangat selektif.
Sebelumnya menyajikan gambaran umum kira-kira seperti apa formasi CPNS 2023, lowongan jabatan apa yang paling dibutuhkan, kita perlu tahu jumlah PNS saat ini.
BACA JUGA: Seleksi CPNS 2023 Dibuka Juni? Simak Penjelasan BKN, Honorer Harap Tenang
Mengutip Buku Statistik PNS Desember 2021 yang diterbitkan Deputi Bidang Sistem Informasi Kepegawaian BKN, pada 31 Desember 2021 berdasarkan data BKN, jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) Republik Indonesia yang berstatus aktif adalah 3.995.634.
Jumlah PNS mengalami penurunan 4,1 persen dibandingkan dengan jumlah PNS pada 31 Desember 2020.
BACA JUGA: Seharusnya Pemerintah Membalas Budi Guru Honorer, Angkat Jadi ASN PPPK atau PNS
“Penurunan jumlah PNS tersebut disebabkan oleh jumlah PNS yang pensiun setiap tahunnya lebih banyak dibandingkan dengan penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang diselenggarakan dalam tahun tersebut,” demikian tertulis dalam Buku Statistik PNS Desember 2021, dikutip dari situs resmi BKN.
Lebih lanjut dijelaskan bahwa penurunan jumlah PNS ini seiring dengan kebijakan yang diadopsi oleh Pemerintah Indonesia, sebagaimana yang telah diterapkan di beberapa negara maju, yaitu komposisi antara civil servant atau pembuat kebijakan (PNS) yang lebih sedikit, sementara jumlah government worker/public services (PPPK) lebih banyak.
“Langkah ini diambil untuk memodernisasi birokrasi secara cepat. Di samping itu, sampai dengan tahun 2023, pemerintah akan menata kembali kebutuhan jenis pekerjaan ASN di berbagai lini di semua instansi, sehubungan dengan transformasi digital yang sedang berlangsung menuju implementasi Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) sepenuhnya,” demikian lanjutan kalimat dalam dokumen BKN tersebut.
Kalimat tersebut juga menunjukkan arah kebijakan pengadaan CPNS 2023, yang dikaitkan dengan semangat pemerintah menciptakan birokrasi yang modern, yang antara lain ditandai dengan inovasi-inovasi layanan berbasis digital.
Sejumlah instansi pemerintah sudah tergolong sukses melakukan transformasi digital.
Target tersebut sudah tentu harus didukung oleh sosok-sosok CPNS yang andal di bidang digital.
Perkiraan Formasi Terbanyak CPNS 2023
Uraian di atas juga seirama dengan arah kebijakan pengadaan ASN Tahun 2023 yang dipaparkan Deputi Sumber Daya Manusia Aparatur (SDMA) KemenPAN-RB Alex Denni pada Rapat Koordinasi Pengadaan ASN TA 2023 yang digelar 30 November 2022.
Alex Denni menyatakan bahwa rekrutmen CPNS 2023 akan dilakukan dengan sangat selektif.
Untuk seleksi CASN jenis Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja atau PPPK 2023, pemerintah masih akan fokus kepada penyelesaian masalah non-ASN atau honorer.
Dikutip dari situs resmi KemenPAN-RB, berikut ini arah kebijakan pengadaan ASN Tahun 2023, sebagaimana dipaparkan Alex Denni pada rakor tersebut.
1. Fokus pada pelayanan dasar (guru dan tenaga kesehatan) dengan seoptimal mungkin menyelesaikan masalah non-ASN.
2. Memberi kesempatan untuk rekrutmen tenaga talenta digital dan data scientist secara terukur.
3. Merekrut CPNS secara sangat selektif.
4. Mengurangi sedapat mungkin rekrutmen jabatan yang akan terdampak oleh transformasi digital.
Pada poin kedua paparan Alex Deni, disebutkan “data scientist”.
Sudah tentu, poin kedua tersebut ada kaitannya dengan poin ketiga dan keempat.
Nah, apa yang dimaksud data scientist?
Dikutip dari situs resmi Universitas Multimedia Nusantara (UMN), dijelaskan bahwa Data Science tidaklah jauh dari pelajaran statistic.
Statistik merupakan kumpulan data yang bisa memberikan gambaran tentang suatu keadaan atau masalah tertentu, umumnya akan disajikan dalam bentuk tabel, diagram, atau bentuk lainnya agar mudah dipahami, sedangkan Statistika merupakan ilmu yang mempelajari statistik itu sendiri.
“Dalam jurusan ini kita diajarkan bagaimana mengumpulkan, mengelola, menganalisis, menyajikan, hingga menarik kesimpulan data yang ada.”
“Umumnya Statistik mempelajari logika yang terjadi masa lampau untuk mengambil keputusan di masa yang akan datang,” demikian dikutip dari situs UMN. (sam/jpnn)
Redaktur & Reporter : Soetomo Samsu