jpnn.com, JAKARTA - Jelang seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) 2022, cukup banyak guru honorer terjerat rayuan maut calo.
Ironisnya, mereka tanpa pikir panjang mau saja menyetor uang minimal Rp 1 juta kepada oknum calo yang mengaku dari Badan Kepegawaian Negara (BKN).
BACA JUGA: 90 Ribu Honorer Satpol PP Usia 35 Tahun ke Atas Tolak jadi PPPK, Maunya...
"Ya, Allah. Bahaya sekali, sudah ada yang tertipu, bukan cuma satu orang, tetapi ada yang lain juga," kata Ketum Forum Guru Honorer Negeri Lulus Passing Grade Seluruh Indonesia (FGHNLPSI) Heti Kustrianingsih kepada JPNN.com, Jumat (24/6).
Dia mengungkapkan, para calo ini tidak hanya menyasar guru lulus PG dan belum lulus. Guru honorer yang sudah lulus PPPK 2021 juga diincar.
BACA JUGA: 700 Guru di Sidoarjo Menerima SK PPPK, Pak Wakil Bupati Berpesan Begini
Berdasarkan laporan yang diterimanya, para guru honorer yang lulus PPPK ini sudah memberikan uang sesuai permintaan oknum sebesar Rp 1 juta. Tujuannya agar guru lulus PPPK yang tempat mengajarnya jauh bisa dipindahkan ke lokasi terdekat.
Sebab, banyak guru honorer negeri yang tidak mendapatkan sekolah induk sehingga terlempar jauh dari daerahnya tinggal.
"Teman-teman ini tergiur dengan janji bisa dimutasi ke sekolah terdekat asal bayar. Mereka percaya karena oknumnya mengaku dari BKN," ungkapnya.
Heti khawatir makin banyak korban dari guru lulus PG juga. Sebab, ada potensi banyak yang masuk keranjang meski sudah diprioritaskan.
Dia mengungkapkan, dalam rapat koordinasi nasional pemenuhan kebutuhan PPPK guru di instansi daerah tahun 2022 yang masih berlangsung sampai sekarang sudah mengisyaratkan itu.
"Guru lulus PG sebanyak 193.954 memang prioritas 1, tetapi bukan jaminan semuanya aman. Sebab, banyak juga yang akan masuk keranjang," ucapnya.
Karena banyak yang akan masuk keranjang itu lanjut Heti, menjadi celah bagi calo untuk mengambil keuntungan pribadi.
Hal Itulah yang bikin mereka makin resah. Takut kalau yang lulus PG malah tersingkir oleh peserta prioritas 2 dan 3, bahkan pelamar umum.
"Saya jadi ngeri sendiri karena percaloan makin ganas sampai bawa-bawa nama BKN. Mudah-mudahan ini segera diantisipasi pemerintah sebelum seleksi PPPK dimulai," pungkas Heti Kustrianingsih. (esy/jpnn)
Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : Mesyia Muhammad