jpnn.com - JAKARTA - Akun twitter milik terdakwa kasus dugaan penerimaan gratifikasi proyek Hamballang Anas Urbaningrum kembali berkicau. Akun bernama @anasurbaningrum yang dijalankan oleh admin itu menulis tentang putusan sidang Anas yang akan dibacakan majelis hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta pada Rabu (24/9).
"Saya ingin menulis doa dan harapan saya menjelang putusan majelis hakim. *abah #beraniadilhebat," tulis akun @anasurbaningrum, Selasa (23/9).
BACA JUGA: 186 Instansi Sudah Tutup Pendaftaran CPNS
Dalam akun itu, Anas menyebut tuntutan jaksa penuntut umum pada Komisi Pemberantasan Korupsi memiliki semangat untuk menjaksai dan melawan fakta-fakta hukum di persidangan. Tuntutan, lanjut dia, sulit dibedakan dari ekspresi kepongahan dan kebencian.
"Kepongahan karena meremehkan dan melecehkan fakta-fakat persidangan. Kebencian karena dalam tuntutan sangat sempurna spirit "mutilasi politik". Pokoknya harus mati. *abah #beraniadilhebat," tulis akun @anasurbaningrum.
BACA JUGA: MA Tolak Kasasi BPKP, Desak Mantan Dirut IM2 Dibebasââ¬Å½kan
Anas menjelaskan mati yang dimaksudnya adalah mati yang dicincang-cincang. Sebab kalau hanya mati sekali masih bisa bangkit kembali.
Lebih lanjut terdakwa perkara dugaan penerimaan hadiah atau janji dalam proses perencanaan Hambalang atau proyek-proyek lainnya dan pencucian uang itu menyatakan mahkota tuntutan adalah pencabutan hak dipilih tanpa dasar yang masuk akal. Menurutnya penegakan hukum seharusnya dilakukan untuk keadilan, bukan demi "metani alaning liyan" (mencari-cari kesalahan).
BACA JUGA: Sepuluh Syarat dari PD Tentukan Nasib Pilkada Langsung
Anas mengungkapkan penegakan hukum untuk melayani pihak yang ingin "nabok nyilih tangan " (menampar dengan pinjam tangan) jelas tidak adil.
"Kenapa "nabok nyilih tangan"? Karena ada orang kuat yang nulis SMS akan bikin perhitungan serius setelah pileg. *abah #beraniadilhebat," tulis akun @anasurbaningrum.
Saat ini, kata Anas, keputusan ada di tangan majelis hakim. Sebab fakta-fakta hukum dan kebenaran sudah diungkap di persidangan.
"Harapan setiap orang adalah kebenaran di persidangan mewujud dalam putusan yang berkeadilan *abah #beraniadilhebat," tulis akun @anasurbaningrum.
Admin yang menjalankan akun @anasurbaningrum menyatakan twit itu berasal dari tulisan tangan Anas yang diserahkan kemarin pada saat jam kunjungan di Rumah Tahanan KPK. (gil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Panja RUU Pilkada Tolak Satu Syarat dari Demokrat
Redaktur : Tim Redaksi