Jemaah Aboge Baru Memulai Puasa Besok, Ini Penjelasannya

Selasa, 13 April 2021 – 20:23 WIB
Jemaah Aboge di Kecamatan Leces, Kabupaten Probolinggo mulai melaksanakan salat tarawih, Selasa malam ini. Foto: ngopibareng

jpnn.com, PROBOLINGGO - Awal puasa bagi jemaah Aboge (Alip Rabo Wage) di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur berbeda dengan yang ditetapkan pemerintah. Jemaah Aboge akan mengawali puasa Ramadan pada Rabu 14 April 2021.

Para penganut perhitungan (kalendar) Tahun Alif Rabo Wage (Aboge) berada di sejumlah desa di Kabupaten Probolinggo. Mereka memiliki perhitungan (hisab) sendiri berdasarkan Tahun Jawa yang diusung oleh Sultan Agung.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Inikah Sosok yang Menjerumuskan SBY? Ancaman Kapolda Jatim, Nama Anies Muncul Lagi

“Tahun 2021 Masehi atau 1954 Tahun Jawa sekarang ini bertepatan dengan Tahun Jim Akhir Jumat Wage atau disingkat Jimatge. Dengan kata lain, 1 Suro 1954 bertepatan dengan Jumat Wage,” kata Kiai Buri Mariye, tokoh jemaah Aboge di Desa Leces, Kecamatan Leces, hari ini.

Menurutnya, tanggal 1 Suro 1954 yang bertepatan dengan Jumat Wage itu kemudian menjadi patokan tahun ini untuk menentukan awal bulan puasa.

BACA JUGA: Seperti Biasa, Jadwal Salat Id dan idulfitri Jemaah Aboge Berbeda

“Awal bulan puasa punya pola ‘Don-Nem-Ro’ atau Romadon-6-2 atau hari keenam dan neptu kedua yang dihitung dari Jumat Wage,” kata Kiai Mariye.

Melalui hitungan “Don-Nem-Ro” akhirnya diketahui, 1 Ramadan tahun ini jatuh pada Rabu Kliwon atau tanggal 14 April 2021 pada kalender Masehi,” katanya.

BACA JUGA: Kementan Pastikan Pasokan Bahan Pokok Selama Ramadan dan Lebaran 2021 Aman

Hari ini para pengikut jemaah Aboge masih makan dan minum di siang hari. “Barulah, nanti malam kami menjalankan salat tarawih, dan Rabu besok kami memulai puasa Ramadan,” kata Kiai Mariyeh.

Berdasarkan kalender, jemaah Aboge juga sudah bisa menentukan kapan 1 Syawal (Idul Fitri) mendatang. Versi Aboge, Idul Fitri dengan pola “Wal-Ji-Ro (Syawal-Siji-Loro) maka Idul Fitri jatuh pada Jumat Kliwon (14 Mei 2021).

“Sehingga lebaran mendatang, jemaah Aboge kemungkinan akan berselisih atau lebih lambat sehari dibandingkan ketetapan pemerintah,” sambung Kiai Mariyeh.

Sesuai Tahun Jawa yang dipedomani Jamaah Aboge, perhitungan tahun berputar selama kurun delapan tahun (windu).

Yakni, Alif Rabo Wage (Aboge), Ha’ Akad Pon (Hakadpon), Jim Awal Jumat Pon (Jimatpon), Za’ Selasa Pahing (Zasahing), Dal Saptu Legi (Daltugi), Bak Kamis Legi (Bamisgi), Wawu Senin Kliwon (Waninwon), Jim Akhir Jumat Wage (Jimatge).

Kalender Aboge juga memakai urut-urutan neptu seperti, Wage, Kliwon, Legi, Pahing, Pon. “Kami sudah turun-temurun memakan kalender ini,” katanya.

Di Kabupaten Probolinggo, kata Kiai Mariyeh, jemaah aboge tersebar di sejumlah kecamatan. Di antaranya, Leces, Dringu, dan Tegalsiwalan.

“ Namun jemaah Aboge yang terbanyak ya di Leces,” kata Kiai Mariyeh. (ngopibareng/jpnn)

 

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler