Jemaah Umrah Jatim Berangkat Kapan? Ini Kata Kemenag dan Amphuri

Rabu, 13 Oktober 2021 – 19:13 WIB
Ilustrasi - Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi, di tengah merebaknya wabah COVID-19, Jumat (24/4/2020). Foto: ANTARA/REUTERS/Yasser Bakhsh

jpnn.com, SURABAYA - Kanwil Kemenag Jawa Timur dan Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (Amphuri) mengaku belum siap memberangkatkan jemaah umrah, meski Arab Saudi sudah membuka pintu bagi Indonesia.

Kepala Kanwil Kemenag Jatim Husnul Haram mengatakan kebijakan terkait ibadah umrah masih menunggu surat dari Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah Kemenag.

BACA JUGA: Pemerintahan Jokowi Hebat, Bisa Meyakinkan Arab Saudi Soal Izin Umrah

Saat ini Kanwil Jatim juga sudah berkoordinasi dengan beberapa pihak terkait penyelenggaraan umrah.

"Apabila suratnya sudah turun, kami tindak lanjuti dengan segera," kata Husnul, Rabu (13/10).

BACA JUGA: 5 Poin Penting Pernyataan BKN soal Penetapan NIP PPPK Guru Tahap I

Jemaah umrah dari Indonesia sebelum ditutup Arab Saudi karena pandemi Covid-19 tercatat sebanyak 95 ribu orang. Tetapi akibat pagebluk, belum ada lagi yang mendaftar.

"Pandemi muncul, semua pendaftaran ditutup, sehingga sampai detik ini nol yang mendaftar," ujar HUsnul.

BACA JUGA: Sahroni Sepakat dengan Jenderal Listyo, Sikat Pinjol Ilegal yang Meresahkan

Sementara itu, Ketua Amphuri Jatim Heliosa Soerwianto mengaku belum menerima surat pemberitahuan maupun aturan teknis dari Kemenag mengenai pemberangkatan jemaah umrah.

Pihaknya sampai saat ini mengikuti dari Kemenag dan otoritas di Arab Saudi karena sampai sekarang masih belum bisa melakukan pengurusan visa umrah.

"Mungkin, itu (kesepakatan, red) masih pada tataran pejabat negara, government to government, sedangkan kami, pada tataran pelaksanaannya masih belum," ucap Heliosa.

Aturan teknis itu menurut dia terkait vaksinasi, karantina jemaah, dan tempat menginap.

Dia menyebut pihak travel juga masih kesulitan menentukan harga bagi jemaah umrah karena belum jelas jadwal pemberangkatannya.

"Perkiraan stabil pemberangkatan umrah baru pada Januari 2022, mungkin mulai dibuka normal,” ungkap dia.

BACA JUGA: Sebut Rekam Jejak Prabowo Ini Bisa Jadi Rintangan Menuju 2024, Hendri Satrio: Kan Repot

Data terakhir yang tercatat menyebut ada 50 ribu orang yang tertunda melakukan umrah pada Februari 2020 lalu. Dari jumlah itu, 5 persen memutuskan batal berangkat dan mengambil kembali uang setoran.

"Sisanya masih dalam daftar tunggu," pungkas Heliosa. (mcr12/jpnn)


Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Arry Saputra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler