Jembatan Ambruk, Syaukani Tak Tahu

Selasa, 29 November 2011 – 07:33 WIB
Foto: Kaltim Post/JPNN

BALIKPAPAN-Keluarga besar Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Rita Widyasari, memilih menyembunyikan tragedi ambruknya Jembatan Kartanegara (Mahakam II), kepada sang ayah, Syaukani Hasan RaisSelvi Agustina, putri Syaukani, saat bincang dengan Kaltim Post (Grup JPNN) via BlackBerry Messenger  (BBM), kemarin siang mengaku, ayahnya memang sengaja belum diberi tahu kejadian ambruknya jembatan yang menghubungkan Tenggarong-Tenggarong Seberang itu

BACA JUGA: IPDN Bantah Urusi Dana Studi Banding Kades



Diketahui, jembatan yang mulai dibangun pada 1995 (masa Bupati HAM Sulaiman) itu selesai dikerjakan pada 2001, saat Pak Kaning - sapaan akrab Syaukani- menjadi orang nomor satu di kabupaten kaya tersebut


"Bapak (Syaukani) belum kami beri tahu, takut pengaruh ke kondisinya," katanya

BACA JUGA: 5 Daerah Bantu Kaltim Perjuangkan Tambahan DBH Migas

Menurut kakak Bupati Rita Widyasari itu, saat ini ayahnya sedang menjalani terapi penyembuhan di Samarinda
Terapi untuk kondisi fisik dan ingatan

BACA JUGA: Tak Dibangun Jembatan Baru, Rakyat Marah



"Masih terapi terus, kita memang menjaga kondisi emosi BapakSejauh ini, Bapak itu enggak ingat apa-apaMemorinya masih terbatas," tuturnya.  "Bapak juga masih belum bisa lihatNanti kapan-kapan lihat langsung ya, enggak ada yang kita tutup-tutupi," lanjutnya, menegaskan

Dia menjelaskan, pihak keluarga terus menggali memori SyaukaniCaranya, dengan mengajaknya menyanyikan lagu-lagu favoritnya"Bapak senang nyanyi lagu Balada Pelaut," tuturnyaKalau doa-doa, tambah Selvi, ayahnya masih fasih

Seperti membaca surat Al-fatihah dan Al-ikhlasSaat diajak doa bersama, misalnya membaca surat Yasin, Syaukani juga masih lancarKeluarga, saat ini menjaga emosi Syaukani, dengan tidak mengajak bicara hal-hal kurang bagusSelalu bincang yang positifMeski kondisinya tak bisa bergerak, berjalan, dan melihat, menurut Selvi, ayahnya tak pernah mengeluh, dan tetap berusaha menyenangkan orang lain"Coba saja diajak bicara, Bapak pasti berusaha jawab yang benar," tuturnya.  

Usai bincang siang itu, selang beberapa jam, Selvi kembali mengirim pesan kepada media ini yang isinya cukup mengagetkan"Di BBM (BlackBerry Messenger) seru banget nih, pada nanya Bapak meninggal, duhhhh," katanyaPadahal, jelas dia, kondisi ayahnya saat ini masih seperti biasa. 

"Alhamdulillah Bapak baik-baik saja," tuturnyaDia pun lantas mengirimkan dua buah foto ayahnya via BBMFoto pertama saat merayakan HUT pada 11-11-11 lalu di pendopo, TenggarongSatunya lagi foto saat Syaukani dicium pipi kirinya oleh Rita"Bapak paling senang kalau dengar suara Rita yang lantangLangsung sumringahKalau saya, bapak ragu-ragu, enggak langsung ingatDiulang-ulang dulu baru ngeh kalau anaknya," tuturnya"Saya tadi (kemarin) barusan telepon, Bapak baru kelar berenang," lanjutnya

Sekarang Syaukani menjalani dua metode terapiYakni, untuk fisik agar bisa menggerakkan tangan dan kaki melalui  terapi di kolam renangTujuannya agar otot-otot tidak kakuIni rutin dilakukan seminggu tiga kali di Kota Tepian.

Terapi di kolam renang dilakukan dengan alat bantu; kursi roda, alat berdiri, dan pelampungSedangkan untuk mengembalikan ingatan, selain selalu diajak berbincang, ada juga terapi otak dengan alat khusus

Peringatan Tuhan
Mantan Gubernur Kaltim Yurnalis Ngayoh juga angkat suara terkait musibah yang mengejutkan publik akhir pekan lalu ituKepada media ini, dia meneruskan pesan balasan yang dikirim sebelumnya kepada rekan satu asrama yang sama-sama menuntut ilmu di Jakarta, yang ikut menyampaikan keprihatinan

Menurut Ngayoh, tragedi itu adalah peringatan dan cobaan Tuhan"Peringatan, mungkin karena ada perbuatan kita yang tidak benar waktu membangunBisa karena ada kesalahan disengaja atau tidak disengaja dalam konstruksi, atau dalam penggunaan dana "oleh petugas atau pejabat yang terkait," katanya

Kata dia, musibah ini juga jadi peringatan agar janji atau sumpah jabatan para pegawai negeri di pusat dan daerah untuk membangun Kaltim agar benar-benar diwujudkan"Kalau tidak akan kena tulah (tradisi)Semoga Tuhan melindungi dan memberkati kita," katanya(far)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tanpa Benahi Infrastruktur, MP3IE Hanya Jadi Dokumen


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler