jpnn.com - JAKARTA - Rusaknya Jembatan Comal membuat Pemerintah melakukan pengawasan ketat pada jalur mudik menjelang enam hari lebaran. Salah satu perhatian adalah kendaraan berat.
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan menyiagakan sejumlah jembatan timbang yang ada di setiap kota. Harapannya tidak ada kerusakan jalan yang disebabkan oleh truk yang kelebihan muatan.
Pernyataan itu dikatakan oleh Wakil Menteri Perhubungan (Wamenhub) Bambang Susantono kemarin (19/7). Menurut Bambang salah satu faktor penyumbang kerusakan jalan adalah truk yang membawa muatan berlebih. "Padahal sudah dibatasi maksimal 10 ton. Namun banyak yang membandel," jelasnya.
Akibatnya terlalu seringnya dilewati, jalan akhirnya rusak. Dia mencontohkan kejadian jembatan Comal. Menurut dia selain disebabkan banjir, runtuhnya jembatan itu dikarenakan banyaknya kendaraan bermuatan berat melintas di jalur itu.
BACA JUGA: Jokowi-JK Ditetapkan Pemenang, Saksi Prabowo-Hatta Walk Out
"Sehingga membuat pondasi jembatan semakin lama semakin tidak kuat menahan beban. Ditambah banjir akhirnya jembatan ambles," tuturnya.
Selain itu, beban jalur pantura semakin lama semakin berat. Pasalnya volume kendaraan semakin lama semakin bertambah. Namun tidak diikuti dengan bertambahnya kapasitas jalan. "Jika tidak ada jalan pendamping, pantura akan selalu macet dan rusak," jelasnya.
Untuk mengantisipasi itu, kemenhub akan menyiagakan jembatan timbang yang ada di tiap-tiap kota. Setiap truk yang melintas di jalan harus masuk terlebih dulu ke jembatan timbang. Petugas akan memeriksa muatan serta surat-surat barang yang dibawa serta surat pengemudi.
Tak hanya itu, pihaknya juga mengeluarkan aturan truk dilarang melintas di jalan selama lebaran. Yakni mulai H-4 sampai H+1. Yang diperbolehkan hanya truk BBM. Jika masih ada yang melanggar, Bambang tidak akan tinggal diam. Pihaknya akan mencabut izin melintas truk tersebut.
Namun, lanjut pria yang juga penulis buku itu, peran jembatan timbang tidak bisa berdiri sendiri. Sebab, setiap tahun jumlah kendaraan semakin bertambah. Sehingga petugas pun kesulitan untuk mengawasi truk-truk yang kelebihan muatan tersebut.
Menurut dia, perlu pengujian kendaraan bermotor (KIR) secara berkala. Misalnya setiap Dinas Perhubungan (dishub) di daerah rutin melakukan uji KIR pada truk. Selain itu, tambahnya, perlu adanya jalan alterfnatif selain jalur pantura dan jalur selatan. Dia mengatakan, Kementerian Pekerjaan Umum (PU) harus mempercepat pembangunan jalan-jalan tol di ruas pulau Jawa.
BACA JUGA: Lima Hari Lagi Jembatan Comal Bisa Dilewati
"Misalnya tol Cikapmep-Palimanan. Sehingga isa mengurangi kemacetan di Cikopo dan Simpang Jomin," ungkapnya. (aph)
BACA JUGA: Zakat Belum Mampu Entaskan Kemiskinan
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemudik Via Suramadu Diprediksi Naik 7 Persen
Redaktur : Tim Redaksi