jpnn.com, PADANG PANJANG - Ambruknya Jembatan Kayugadang agaknya menjadi pelajaran Pemkab Padangpariaman untuk lebih teliti dan tegas.
Khususnya dalam menertibkan aktivitas truk pengangkut material pasir, batul, dan kerikil (sertukil).
BACA JUGA: Dewan sudah Anjurkan Jembatan Kayugadang Agar Diperbaiki, Tapi Pemda Cuekâ¦
Sebab, warga menilai, jembatan itu tidak hanya kurang perhatian dari perintah juga menjadi rapuh karena kerap dilalui kendaraan dengan muatan berat.
Ritno Kurniawan, salah seorang tokoh muda di Lubukalung mengatakan, gejala kerusakan jembatan Kayugadang sudah terlihat hamper 10 tahun lalu.
BACA JUGA: Ya Ampun, Rangka Jembatan Kayugadang yang Ambruk Itu Ternyata Bekas
Namun kerusakan jembatan tidak diperbaiki secara serius, tapi hanya ditimbun menggunakan pasir oleh pemilik truk. Hasilnya, beban badan jembatan semakin berat.
“Jembatan ini menjadi akses utama masyarakat. Bisa dikatakan, jembatan ini urat nadi pergerakan ekonomi warga,” ujar penggerak wisata Nyarai Lubukalung itu.
BACA JUGA: Jembatan Ambruk di Padangpariaman, 5 Orang Terluka, Sejumlah Kendaraan Terjebak
Membenarkan, Efifatul Hidayah, salah seorang warga Nagari Sikabu mengatakan, bahwa terbannya Jembatan Kayugadang memang menjadi pelajaran bagi pemerintah untuk lebih perhatian terhadap pembangunan.
Selain itu, dia berharap kejian itu menjadi pendorong masyarakat untuk menghentikan aktivitas truk pengangkut sertukil.
“Jembatan tua dilalui sama truk bermuatan sertukil setiap hari. Selama ini tidak ada yang melarang. Sekarang sudah terjadi musibah ini, harusnya kita mulai belajar untuk menjaga nagari ini,” ujarnya.
Tokoh masyarakat Nagari Sikabu, Juliyus Budi, yang juga anggota DPRD Padangpariaman mengatakan, dirinya sangat mendukung keinginan masyarakat. Namun dia lebih menilai bahwa ambruknya jembatan Kayugadang itu, karena usia kerangka jembatan yang sudah sangat tua. Yakni sejak zaman Presiden Soekarno.
“Saya tahu betul, kerangka Jembatan Kayugadang ini, bekas kerangka Jembatan Pasarusang Batanganai. Jadi setelah jembatan Batanganai dikerjakan tahun 1985 lalu, bekas kerangkanya digunakan untuk pembangunan Jembatan Kayugadang itu,” ujarnya. (g)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Diterjang Hujan Deras, Musala Ambruk
Redaktur & Reporter : Budi