Jembatan Peninggalan Belanda Patah, Empat Desa Terisolasi

Jumat, 13 Februari 2015 – 10:13 WIB
Jembatan Kaligawe antara Desa Susukanagung dan Kaligawe Kulon, Kecamatan Susukan, Kabupaten Cirebon patah tadi malam (12/2). Foto: Radar Cirebon/JPNN

jpnn.com - CIREBON – Empat desa terisolasi setelah jembatan Kaligawe putus tadi malam, Kamis (12/2). Empat desa tersebut, yakni Desa Kaligawe Kulon, Desa Kaligawe Wetan, Karangmangu (Kecamatan Susukanlebak), serta Desa Nagrak, Kecamatan Sedong.

Penuturan warga, insiden yang tak menimbulkan korban jiwa ini terjadi sekitar pukul 21.41. Jembatan yang dibangun sejak zaman Belanda dan pernah diperbaiki tahun anggaran 1998/1999 patah dan ambruk karena kaki penyangga jembatan yang berada di tengah-tengah tidak mampu menahan derasnya arus sungai Cimanis Bangka-Deres.

BACA JUGA: Terjunkan Amfibi Boat ke Lokasi Banjir di Ibukota Kaltara

“Badan jembatan jatuh ke dasar sungai pada kedalaman sekitar 30 meter,” tutur Yopi, warga Desa Susukanagung dilansir Radar Cirebon (Grup JPNN.com), Jumat (13/2).

Dikatakan, panjang jembatan yang patah membentang 50 meter, yakni antara as tengah jembatan sampai ujung jembatan yang terletak di Kaligawe Kulon.

BACA JUGA: Sepasang Kekasih Dinikahkan di Kantor Polisi

“Untungnya saat patah tidak ada orang yang berada di jembatan,” imbuhnya. Beberapa menit sebelum kejadian ada dua orang pengguna sepeda motor yang melintas di atas jembatan.

“Dua orang itu sempat shock begitu tahu jembatan patah,” bebernya.

BACA JUGA: Dijual Batu Akik Gambar Naga, Rp 18 Miliar Saja

Keberadaan jembatan ini sangat penting bagi warga di Kecamatan Susukanlebak, khususnya di tiga desa tersebut. Karena, satu-satunya akses termudah dan terdekat yang bisa dilintasi. Otomatis, dengan adanya kejadian ini segala kegiatan di tiga desa tersebut akan lumpuh. Meski ada jalan alternatif menuju tiga desa di Kecamatan Susukanlebak, tapi tidak optimal.

“Kalau dari arah timur, bisa lewat ke Desa Blender Keca­matan Karangwareng, tapi jembatannya tidak bisa dilalui mobil. Sementara, kalau dari arah barat, harus lewat Kecamatan Sedong yang jarak­nya puluhan kilometer,” terang Yopi yang bekerja sebagai tenaga kesejahteraan sosial Kecamatan Susukanlebak ini.

Dia pun meminta kepada dinas terkait untuk segera melakukan tindakan agar jembatan ini bisa digunakan lagi. Oleh sebab itu, kajadian ini segera ia laporkan kepada Pemerintah Kecamatan Susukanlebak dan ditembuskan kepada Dinas Bina Marga dan Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air dan Pertambangan Kabupaten Cirebon.

“Semua sudah kami beri tahu, mudah-mudahan besok bisa ditindaklanjuti,” ucapnya lagi.

Sementara Camat Susukanlebak, Mukhlas, saat dihubungi via ponsel mengatakan bahwa kejadian ini sudah ia laporkan ke Bupati Cirebon Drs H Sunjaya Purwadisastra MM MSi agar bisa segera ditangani, begitu juga dengan dinas terkait. Sebab, penanganan tanggap darurat harus segera dilakukan.

“Jalur transportasi alternatif harus segera dibuat agar mobilisasi penduduk di 3 desa tetap berjalan,” katanya.

Kemungkinan besar, jalur menuju Desa Blender akan dioptimalkan. “Karena yang pa­ling dekat itu, kami akan prioritaskan,” pungkasnya. (jun/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sembelih Babi 200 Ekor per Hari, RPH Diprotes Warga


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler