jpnn.com - TARAKAN - Bencana banjir yang melanda Tanjung Selor saat ini mendapat perhatian berbagai pihak, salah satunya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tarakan. Untuk mengatasi bencana banjir tersebut, BPBD Tarakan mengirimkan 7 personel, 1 unit amfibi boat dan 1 unit raber boat beserta mesinnya.
"Sesuai permintaan dari hasil koordinasi kita, bahwa diminta bantuan berupa personil dan peralatan. Kalau untuk logistik mereka sudah siap di sana (Tanjung Selor)," ujar Kepala BPBD Tarakan, Abdul Azis Hasan dilansir Bulungan Post (Grup JPNN.com), Jumat (13/2).
BACA JUGA: Sepasang Kekasih Dinikahkan di Kantor Polisi
Menurut Azis, sejumlah personel dan peralatan yang dikirimkan akan langsung ke lokasi banjir. Namun, tentu akan berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Bulungan maupun Provinsi Kaltara.
Sehingga BPBD Tarakan akan menyesuaikan mengenai lokasi titik banjir nanti. hal-hal apa yang dilakukan BPBD Tarakan saat berada Tanjung Selor akan berkoordinasi dengan pihak setempat.
BACA JUGA: Dijual Batu Akik Gambar Naga, Rp 18 Miliar Saja
Azis mengakui, untuk amfibi boat merupakan penggunaan perdana sejak hibahan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tahun 2014 lalu.
"Iya sejak amfibi boat diberikan ke BPBD Tarakan, ini kita mau ujicoba. Karena kebetulan medan di sana (Tanjung Selor) cocok, dengan kondisi jalan tergenang air. Apakah bisa berfungsi maksimal atau tidak," jelasnya.
BACA JUGA: Sembelih Babi 200 Ekor per Hari, RPH Diprotes Warga
Untuk informasi, amfibi boat ini dilengkapi peralatan Global Positioning System (GPS) yang mampu mendeteksi suhu tubuh manusia yang tenggelam. Amfibi boat memiliki kelebihan dapat berjalan di air dan darat dengan dilengkapi mesin 150 PK. Selain itu, dilengkapi mesin darat tapi dengan kecepatan terbatas.
Bahkan untuk mengoperasikan amfibi boat, BPBD Tarakan telah melatih khusus dua personil menjadi operator. Terkait berapa lama personil dan peralatan BPBD Tarakan berada di Tanjung Selor, kata Azis semua tergantung situasi dan kondisi.
"Tentunya setiap hari ada evaluasi, jadi berapa lama tergantung situasi dan hasil rapat koordinasi disana. Personil kita minta persiapkan untuk lima hari minimal," tuturnya. Namun tak menutup kemungkinan jika diharuskan diperpanjang lebih dari lima hari maka BPBD Tarakan akan siap.
"Jika dalam 3 hari kondisi banjir sudah surut dan selesai maka kita akan kembali ke Tarakan," imbuhnya.
Bagaimana dengan wilayah banjir yang sulit terjangkau? Kembali Azis menegaskan tergantung koordinasi nanti, untuk membantu dimana dan apa yang dibantu. Karena yang mengetahui situasi dan kondisi banjir di Tanjung Selor adalah BPBD Kabupaten dan Provinsi Kaltara.
Menyangkut persediaan Bahan Bakar Minyak (BBM), berdasarkan hasil koordinasi untuk operasional akan disediakan BPBD Provinsi Kaltara. Untuk amfibi boat memiliki kapasitas BBM full tank, 180 liter. Namun, saat menuju ke Tanjung Selor telah diisi 100 liter. (*/uno/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bulungan Tetapkan Status Darurat Bencana Banjir
Redaktur : Tim Redaksi