Jembatan untuk Pembangunan Ibu Kota Negara Baru

Kamis, 21 Oktober 2021 – 07:40 WIB
Pembangunan Jembatan Sei Alalak di Banjarmasin dinilai bukan sekadar jembatan, melainkan pendorong pembangunan ibu kota negara baru. Foto: Antara

jpnn.com, BANJARMASIN - Rencana peresmian Jembatan Sei Alalak di Banjarmasin, Kalimantan Selatan oleh Presiden Joko Widodo pada Kamis (21/10) menyedot perhatian publik.

Pasalnya, pembangunan itu dinilai bukan sekadar jembatan, melainkan pendorong pembangunan ibu kota negara baru.

BACA JUGA: Belum Apa-Apa, Calon Ibu Kota Negara Baru Banjir Penduduk

Akademisi Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin Prof Dr H Budi Suryadi mengatakan pembangunan jembatan adalah simbol pemerintahan Presiden Jokowi peduli dengan pembangunan daerah tengah dan pinggiran.

Pembangunan itu dalam rangka pembangunan bersaudara (sister development) antardaerah untuk mendukung pembangunan ibu kota baru di Kalimantan Timur.

BACA JUGA: Biaya Pembangunan Ibu Kota Negara Berpotensi Melonjak Berkali Lipat

Jembatan Sei Alalak tak hanya menghubungkan Kota Banjarmasin dan Kabupaten Barito Kuala di Kalimantan Selatan tapi juga menjadi akses utama menuju Kalimantan Tengah di jalur selatan.

"Jadi infrastruktur ini sangat vital sebagai lintas provinsi di pulau Kalimantan guna mendukung perkembangan pembangunan ibu kota baru," kata Budi.

BACA JUGA: Ibu Kota Baru Menjadi Motor Kemajuan Indonesia, Bukan Sekadar Kantor Pemerintahan

Guru Besar ULM bidang sosial dan politik itu menilai kedatangan Presiden Jokowi di Banjarmasin untuk meresmikan jembatan akan membangun kepercayaan politik masyarakat.

Kedatangan Jokowi akan melekatkan simbol simbol presiden adalah pelayan rakyat dalam memenuhi kebutuhan pembangunan fisik, serta kelancaran aktivitas pemerintahan dan penduduknya.

Presiden Jokowi yang juga akan meninjau pelaksanaan vaksinasi di RSUD dr H Moch Ansari Saleh Banjarmasin.

Menurut Budi, hal itu sebagai bentuk pertanggungjawaban politik untuk melihat langsung kenyataan di lapangan.

"Ini langkah cross-check pekerjaan bawahan oleh presiden dan antisipasi jika ada kekurangan untuk segera dievaluasi terkait penanganan pandemi melalui akselerasi vaksinasi," kata Budi Suryadi. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler